Tuduhan tersebut dibantah oleh Cubeyou dan mengatakan sejak awal mematuhi aturan Facebook.
Universitas Cambridge membantah
Baik Cubeyou maupun Universitas Cambridge, perguruan tinggi yang diajak kerja sama oleh Cubeyou, menegaskan bahwa aplikasi kuis secara jelas menyebutkan bahwa data pengguna akan dipakai baik untuk kepentingan akademis maupun komersial.
Ditambahkan pula bahwa data ini akan dianonimkan.
Cubeyou mengembangkan aplikasi kuis kepribadian dengan menggandeng Pusat Kajian Psikometeri Universitas Cambridge.
Salah satu peneliti di pusat kajian ini tersangkut kasus Cambridge Analytica karena membantu mengembangkan kuis yang belakangan diketahui memanen data dan data itu dimanfaatkan oleh Cambridge Analytica.
Universitas Cambridge membantah bekerja sama dengan Cambridge Analytica atau perusahaan induknya, SCL.
Pihak universitas juga menegaskan tidak pernah menyediakan data, algoritme maupun kerja-kerja ilmiah untuk Cambridge Analytica.
Konsultan politik ini terlibat dalam tim Donald Trump di pilpres AS dan di kubu anti-Uni Eropa dalam referendum di Inggris.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "1 Juta Akun Facebook di Indonesia Bocor, Ini Link untuk Mengeceknya".