Find Us On Social Media :

Kisah Api Abadi Olimpide Yunani yang Konon 'Dicuri Dari Dewa'

By Afif Khoirul M, Minggu, 15 April 2018 | 22:00 WIB

Intisari-online.com - Ketika pembukaan sebuah pentas olahraga terbesar yang mempertemukan atlet dari cabang olahraga dan negara, yang bertajuk Olimpiade.

Ada sebuah tradisi unik dimana sebuah upacara pembukaan yang menggunakan api yang dibawa oleh seorang pelari dengan tongkat dan diserahkan dengan cara estafet.

Jika digambarkan demikian mungkin sudah bisa dibayangkan, dan orang-orang tentu sudah paham dengan apa namanya api Olimpiade yang dimaksud.

Nah, meski api tersebut sepertinya hanyalah sebuah tradisi namun dibaliknya ada kisah yang jarang diketahui oleh sebagian besar orang.

Baca Juga : Saat Pembukaan Begitu Megah, Kini Deretan Venue Olimpiade ini Dilupakan dan Terlihat Menyedihkan

Baca Juga : Jangan Dibuang, Silica Gel Punya Segudang Manfaat yang Bisa Diketahui Lewat Warnanya

Menilik dari asal muasal api ini ternyata api ini terlahir dari keyakinan orang Yunani Kuno, dimana keyakinan mitologi tentang dewa-dewi di Yunani memang sangat kuat.

Kabarnya api tersebut terlahir dari sebuah kuil yang dibangun Yunani Kuno, dan api tersebut untuk menghormati Dewi Hera.

Inilah tonggak dan asal muasal pertandingan olimpiade kuno dilakukan dan terletak di sebuah tempat suci bernama Olimpia di Yunani.

Lalu darimankah aspi tersebut memang tak banyak yang tahu, namun menurut keyakinan dan legenda dalam mitologi Yunani, api tersebut berasal dari Promoteus yang mencuri api tersebut dari Dewa Zeus.

Baca Juga : Pernah Mendengar 'Partikel Tuhan' yang Menurut Hawking Bisa Timbulkan Kiamat? Kali Ini Ada Teori Partikel Virtual yang Bisa 'Menelan' Matahari

Api tersebut lalu digunakan untuk pembukaan pada olimpiade pertama kali dan kemudian dipopulerkan kambali pada Olimpiade tahun 1928.

Lalu Olimpiade dilaksanakan bergantian di tiap negara, dan dibutuhkan 12 hari dan melewati 7 negara yang mengikuti pertandingan, ketika pertama kali api tersebut dibawa dengan cara estafet tahun 1936.