Penulis
Intisari-Online.com - Hingga Senin (17/2), jumlah koran meninggal akibat virus corona mencapai 1.770 orang.
Komisi Kesehatan Provinsi Hubei, China, melaporkan 100 warga mereka meninggal akibat virus tersebut pada Minggu (16/2) kemarin.
Meningkatnya jumlah kasus dan korban meninggal akibat virus corona, membuat banyak pihak merasa khawatir.
Meski begitu, tak sedikit juga pasien terjangkit virus corona berhasil sembuh.
Tiger Yee, mahasiswa 21 tahun, yang sebelumnya dinyatakan positif mengidap Covid-19, mengatakan penyakit ini bisa dilawan.
Dikutip Tribunnews dari express.co.uk, Minggu (16/2/2020), Tiger bercerita ia sempat mendatangi kursus bahasa di sekolah pada awal Januari 2020.
Sekolahnya sendiri berada di dekat Pasar Seafood Huanan di Wuhan, China.
Pasar tersebut diduga menjadi pusat penyebaran virus corona.
Setelahnya, Tiger merasa tenggorokan dan perutnya sakit saat pertengahan Januari.
Ia kemudian memutuskan untuk memeriksakan diri dan melakukan pengecekan.
"Aku mengambil hasil (pemeriksaan)ku. Itu positif dan akhirnya aku dirawat," katanya.
Awalnya, Tiger mencoba mengonsumsi obat flu untuk menyembuhkan penyakitnya.
Namun, semakin hari kondisi Tiger justru semakin memburuk.
"Ayahku menyadari mungkin ada sesuatu yang salah telah terjadi," ujar Tiger.
Karena tak kunjung membaik dan terus demam, Tiger kemudian pergi ke rumah sakit.
Tapi, kondisi rumah sakit ketika itu sangat kacau.
Banyak orang berlalu lalang di klinik bagian demam.
"Benar-benar berantakan. Banyak orang, perawat, dan dokter berada di klinik demam," kisah dia.
Di tengah banyaknya orang berkunjung ke rumah sakit, Tiger akhirnya menemukan rumah sakit yang sedikit sepi dan bersedia memeriksanya.
Karena positif mengidap Covid-19, Tiger mendapat akses untuk memperoleh obat antivirus, yang disebut-sebut efektif.
Seminggu menjalani perawatan, Tiger mengungkapkan saat itu kondisinya semakin membaik.
Disisi lain, seorang insinyur asal Wuhan juga mengisahkan diagnosa awalnya.
Pria berusia 31 tahun ini mengaku sempat takut tertular virus corona.
Ia pun menceritakan saat awal wabah merebak, rumah sakit dipenuhi banyak orang sehingga menjalani tes membutuhkan waktu berhari-hari.
Saat ia dinyatakan positif corona dan dirawat, ia optimis bisa sembuh.
"Aku pikir untuk mereka yang muda dan kuat, penyakit (Covid-19) ini lebih seperti pilek berat."
"Hanya saja itu menular dan menyebabkan kepanikan," tuturnya.
Saat ini, Tiger dan insinyur tersebut tengah dikarantina di sebuah hotel yang diawasi pemerintah.
Mereka diperiksa secara teratur untuk memastikan penyakit Covid-19 tak kembali lagi.
Pravitri Retno Widyastuti
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Pengakuan Pasien Sembuh dari Virus Corona: Ini Lebih Seperti Pilek Berat