Sembuh dari Virus Corona, Dua Pasien Kisahkan Awal Mula Virus Mematikan Itu Menyerang Mereka: Ini Lebih Seperti Pilek Berat

Tatik Ariyani

Penulis

Tiger Yee, mahasiswa 21 tahun, yang sebelumnya dinyatakan positif mengidap Covid-19, mengatakan penyakit ini bisa dilawan.

Intisari-Online.com - Hingga Senin (17/2), jumlah koran meninggal akibat virus corona mencapai 1.770 orang.

Komisi Kesehatan Provinsi Hubei, China, melaporkan 100 warga mereka meninggal akibat virus tersebut pada Minggu (16/2) kemarin.

Meningkatnya jumlah kasus dan korban meninggal akibat virus corona, membuat banyak pihak merasa khawatir.

Meski begitu, tak sedikit juga pasien terjangkit virus corona berhasil sembuh.

Baca Juga: Setelah Bebas Dari Tuduhan Karena Trenggiling Disalahkan Jadi Penyebab Virus Corona, Kelelawar Kembali Disebut Sumber Awal, Tapi Jalur Merebaknya Buat Para Ilmuwan Terkejut

Tiger Yee, mahasiswa 21 tahun, yang sebelumnya dinyatakan positif mengidap Covid-19, mengatakan penyakit ini bisa dilawan.

Dikutip Tribunnews dari express.co.uk, Minggu (16/2/2020), Tiger bercerita ia sempat mendatangi kursus bahasa di sekolah pada awal Januari 2020.

Sekolahnya sendiri berada di dekat Pasar Seafood Huanan di Wuhan, China.

Pasar tersebut diduga menjadi pusat penyebaran virus corona.

Baca Juga: Buku Terbitan Tahun 1981 dan 2008 Ini Bisa Menjelaskan Rincian Wabah Virus Corona, Benarkah Virus Corona Adalah 'Mesin Pembunuh' Buatan China?

Setelahnya, Tiger merasa tenggorokan dan perutnya sakit saat pertengahan Januari.

Ia kemudian memutuskan untuk memeriksakan diri dan melakukan pengecekan.

"Aku mengambil hasil (pemeriksaan)ku. Itu positif dan akhirnya aku dirawat," katanya.

Awalnya, Tiger mencoba mengonsumsi obat flu untuk menyembuhkan penyakitnya.

Baca Juga: Kisah Pilu Bocah 14 Tahun yang Dihukum Mati Meski Tak Bersalah, Dipaksa Mengakui Pembunuhan hingga Dieksekusi dengan Kursi Listrik

Namun, semakin hari kondisi Tiger justru semakin memburuk.

"Ayahku menyadari mungkin ada sesuatu yang salah telah terjadi," ujar Tiger.

Karena tak kunjung membaik dan terus demam, Tiger kemudian pergi ke rumah sakit.

Tapi, kondisi rumah sakit ketika itu sangat kacau.

Banyak orang berlalu lalang di klinik bagian demam.

"Benar-benar berantakan. Banyak orang, perawat, dan dokter berada di klinik demam," kisah dia.

Di tengah banyaknya orang berkunjung ke rumah sakit, Tiger akhirnya menemukan rumah sakit yang sedikit sepi dan bersedia memeriksanya.

Karena positif mengidap Covid-19, Tiger mendapat akses untuk memperoleh obat antivirus, yang disebut-sebut efektif.

Baca Juga: Sudah Mendarah Daging, Ganasnya Virus Corona Tetap Tak Mampu 'Mengalahkan' Hobi Warga China Mengonsumsi Hewan-hewan Liar, Polisi Kumpulkan 40.000 Hewan dan Tangkap Hampir 700 Orang

Seminggu menjalani perawatan, Tiger mengungkapkan saat itu kondisinya semakin membaik.

Disisi lain, seorang insinyur asal Wuhan juga mengisahkan diagnosa awalnya.

Pria berusia 31 tahun ini mengaku sempat takut tertular virus corona.

Ia pun menceritakan saat awal wabah merebak, rumah sakit dipenuhi banyak orang sehingga menjalani tes membutuhkan waktu berhari-hari.

Saat ia dinyatakan positif corona dan dirawat, ia optimis bisa sembuh.

"Aku pikir untuk mereka yang muda dan kuat, penyakit (Covid-19) ini lebih seperti pilek berat."

"Hanya saja itu menular dan menyebabkan kepanikan," tuturnya.

Baca Juga: Kesaksian Warga Tentang Pria yang Telanjangi Wanita Siang Bolong di Madura, Bilang Maklum : Saya Beri Makanan

Saat ini, Tiger dan insinyur tersebut tengah dikarantina di sebuah hotel yang diawasi pemerintah.

Mereka diperiksa secara teratur untuk memastikan penyakit Covid-19 tak kembali lagi.

Pravitri Retno Widyastuti

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Pengakuan Pasien Sembuh dari Virus Corona: Ini Lebih Seperti Pilek Berat

Artikel Terkait