Kisah Pilu Bocah 14 Tahun yang Dihukum Mati Meski Tak Bersalah, Dipaksa Mengakui Pembunuhan hingga Dieksekusi dengan Kursi Listrik

Tatik Ariyani

Penulis

Pada abad ke-20, seorang remaja bernama George Stinney Jr menjadi orang termuda yang dieksekusi di Amerika Serikat.

Intisari-Online.com - Pada abad ke-20, seorang remaja bernama George Stinney Jr menjadi orang termuda yang dieksekusi di Amerika Serikat.

Remaja kulit hitam berusia 14 tahun tersebut dijatuhi hukuman mati atas pembunuhan dua gadis kulit putih di sebuah kota di Carolina bagian selatan.

Betty June Binnicker yang berusia 11 tahun dan Mary Emma Thames, 8 tahun, dinyatakan hilang padaMaret 1944.

Ayah Stinney yang menjadi bagian dari tim pencari, menemukan mayat kedua gadis itu beberapa jam kemudian di sebuah parit. Keduanya ditemukan dengan luka pukulan dikepalanya.

Baca Juga: Sudah Mendarah Daging, Ganasnya Virus Corona Tetap Tak Mampu 'Mengalahkan' Hobi Warga China Mengonsumsi Hewan-hewan Liar, Polisi Kumpulkan 40.000 Hewan dan Tangkap Hampir 700 Orang

Menurut keterangan yang beredar, Stinney bersama saudara perempuannya, Amie Ruffer merupakan orang terakhir yang melihat kedua gadis itu saat berada di sebuah ladang dekat kota Alcolu.

Namun, entah mengapa, polisi lebih mengarahkan perhatian mereka kepada Stinney. Ia pun langsung ditangkap tanpa adanya bukti dan saksi lebih lanjut.

Bahkan, ia dijauhkan dari orangtua dan penasihat hukumnya ketika diinterogasi pihak berwenang.

Beberapa orang mengatakan, Stinney terlihat sangat ketakutan sehingga ia terpaksa untuk mengatakan seperti apa yang diinginkan polisi, meskipun tidak ada bukti yang mengarahkannya kepada tindak kejahatan tersebut.

Baca Juga: Pengantin Pria Ini Babak Belur Setelah Menjadi Sasaran Amuk Puluhan Tamu Pernikahannya Sendiri, Berawal dari Seorang Tamu Datang dan Berteriak Seperti Ini Padanya

"(Polisi) sedang mencari seseorang untuk disalahkan, jadi mereka menggunakan saudara saya sebagai kambing hitam," kata Ruffer.

Setelah dua jam persidangan dan pertimbangan selama 10 menit, Stinney dinyatakan bersalah atas pembunuhan tersebut dan dijatuhi hukuman mati dengan menggunakan kursi listrik.

Pengadilan memutuskan untuk mengeksekusi Stinney dalam waktu sekitar tiga bulan.

Baca Juga: Lokasi Taman Hiburan Jurrasic World Rupanya Sungguh Ada, Pernah Hilang dan Kini Ditemukan Kembali, Tersembunyi Bahaya Lebih 'Cantik' Daripada Dinosaurus

Sempat ada perdebatan terkait hasil ini, terutama tentang Stinney yang masih terlalu kecil untuk duduk di kursi listrik.

Selain karena elektroda terlalu besar untuk kakinya, tali pengikat juga tidak pas dengan tubuhnya sehingga Stinney harus duduk di atas alkitab agar sesuai dengan kursinya.

Namun, keraguan tersebut diabaikan dan pada 16 Juni 1944, Stinney tetap dieksekusi. Ia menjadi orang termuda yang dihukum mati.

Kasus ini membuat marah para pembela hak-hak sipil. Stinney di interogasi sendirian di sebuah ruangan kecil, tanpa didampingi oleh orangtua maupun pengacaranya.

Saat itu, polisi mengatakan bahwa Stinney mengaku telah membunuh keduanya karena Binnicker menolak untuk berhubungan badan dengannya.

Beberapa tahun setelahnya, sejarawan George Frierson mulai mempelajari kasus ini. Ia juga menemui mantan teman satu sel Stinney, Wilfor Hunter.

Baca Juga: Persediaan Makin Langka, Perampok Bersenjata Curi Tisu Toilet Rp1,8 Juta, Ia Bisa Terancam Penjara Seumur Hidup!

Hunter mengatakan bahwa Stinney membantah tuduhan yang ditujukan kepadanya.

“Saya tidak, tidak melakukannya," tutur Hunter saat mengulang apa yang dikatakan Stinney. "Mengapa mereka membunuh saya untuk sesuatu yang tidak saya lakukan?”

Pada tahun 2009, Matt Burgess, seorang pengacara berencana untuk mengajukan laporan dari anggota keluarga Stinney.

“Kami merasa ada sesuatu yang perlu dilakukan tentang itu," ujarnya.

Keluarga Stinney akhirnya berani bersuara dan mengatakan bahwa pengakuan Stinney karena dipaksa.

Ruffer yang bersamanya saat kejadian melihat bahwa gadis tersebut sedang menaiki sepeda di dekat rel kereta api dekat rumahnya.

Baca Juga: Seorang Pelanggan Kaget Tiba-tiba dapat Tagihan Listrik Hingga Rp21 Juta, PLN Beri Penjelasan Mengapa Jumlah Tagihan Bisa Sebesar Itu

Selama ini mereka berdiam karena mereka ketakutan.

Akhirnya, pada 17 Desember 2014, setelah 70 tahun kematiannya, Stinney dinyatakan tidak bersalah.

Nesa Alicia

Artikel ini pernah tayang di nationalgeographic.grid.id dengan judul "Kisah Pilu George Stinney Jr, Remaja Termuda Yang Dihukum Mati Meski Tak Bersalah"

Artikel Terkait