Penulis
Intisari-Online.com – Suatu upacara yang umurnya sudah hampir 200 tahun dihapuskan. Sebuah detasemen tentara bersenjata tidak lagi menjaga Bank of England di waktu malam.
Kebiasaan itu dimulai selama kerusuhan Gordon tahun 1780 dan sejak itu terus dilakukan, biarpun sekarang ada ungkapan yang berbunyi “amannya seperti Bank of England".
Sejak didirikan tahun 1694, beberapa kali “Old Lady of Threadneedie Street" betul-betul goyah. Bank tensebut baru didirilkan dua tahun ketika hampir-hampir ambruk.
Sebuah rush yang terorganisir baik telah diselenggarakan oleh lawan lawannya yang ramai-ramai mengamlbil duit sehingga bank tidak bisa membayar lagi.
Untung bagi Bank of England dan kota London sebagai keseluruhan, pemegang-pemegang saham menunjukkan loyalitas yang besar dan dapat mengamankan situasi dengan langsung memasulkkan uang lagi.
Selama huru-hara Gordon tahun 1780 dua usaha telah dilakukan untuk menghancurkan bank. Gara-gara huru-hara ini bukan hanya diadakan penjagaan pada malam hari tetapi juga gereja St. Christopher yang letaknya tak jauh dari situ dibeli oleh bank.
Soalnya karena tempat tersebut digunakan sebagai tempat strategis bagi gerombolan-gerombolan yang bermusuhan.
Selama pertengahan pemerintahan Raitu Victoria juga ada beberapa krisis ekonomi bagi bank tersebut namun mereka tetap menang dan tak lama kemudian sudah menjadi kuat karena berkembang dengan baik.
Namun, tidak banyak orang orang yang mengetahui bahwa organisasi yang kini mengenyam kekuasaan keuangan yang besar itu, didirikan oleh seorang pembajak Skotlandia, William Paterson. la dilahirkan miskin dan meninggal miskin pada usia 61 tahun.
Selama hidupnya ia beberapa kali kehilangan harta kekayaannya.
Sebagai anak muda Paterson meninggalkan Skotlandia untuk menjadi missionaris di Karibia.
Namun jiwanya yang suka berpetualang cepat bosan dengan kehidupan semacam itu dan ganti haluan menjadi bajak laut di perairan sebelah Timur Laut Amerika.
BACA JUGA:Hilangnya Uang Sejumlah Nasabah BRI secara Misterius: Begini Cara Orang Mencuri Uang Kita dari Bank!
Bahwa ia sukses dalam pekerjaan itu terbukti bahwa beberapa tahun kemudian ia sudah kembali di Inggris membawa bekal mas berlimpah-limpah hasil bajakan dari kapal-kapal. Pemerintah Inggeris, yang sedang kehausan duilt, tertarik pada Paterson yang waktu itu berusia 33 tahun. Ia menyanggupi untuk mengumpulkan 1,2 juta ponsterling.
Kedengarannya sekarang mungkin tidak seberapa, namun dalam jaman pemerintahan William III ini merupakan jumlah yang mengesankan.
Menurut rencana uang itu akan dikumpulkan dari masyarakat dengan bunga 8 persen, yang akan dibayar dengan uang pajak.
Persetujuan parlemen diperoleh tahun 1694 dan Bank Of England lanir dan bermuikim di bekas Mercers' Hall di kota London.
Mula-mula bisnis bank tersebut berkisar pada pinjaman Paterson tetapi tak lama kemudian pedagang-pedagang berdatangan untuk ikut menikmati fasilitasnya dan setelah mendapat pukulan-pukulan hebat dari bank-bank saingan pada “masa kanak-kanak"nya akhirnya tetap tegak.
Namun keamanan dan kemewahan tidak pernah menarik lama bagi orang Skot yang jiwanya tak pernah tenang ini, Paterson kini memimpilkan suatu “rencana Darien", suatu projek imigrasi yang bertujuan untuk mengkolonisir tanah genting Panama.
Ia mengundurkan diri sebagai darektur Bank of England untuk mencurahkan segala perhatian pada proyeknya yang baru. Lebih dari £ 750 ribu yang dimasukkan dalam proyek ini dan tak lama kemudian beberapa kapal bertolak dari Skotlandia dengan emigran-emigran pertama. Lebih dari 1000 jumlahnya.
Namun rupanya orang Spanyol tidak sudi menerima mereka dan langsung dihalau keluar. Akibatnya bukan hanya rencana Darien yang hancur Iebur tetapi juga pencetusnya, orang yang merampok mas dari orang Spanyol.
Paterson kembali ke Inggeris sebagai orang yang sudah patah dan selama sisa hidupnya melakukan pekerjaan apa adanya untuk membayar hutang-hutangnya. Waktu itu ia sering menyesali diri karena telah melepaskan jabatannya pada Bank of England.
Mula-mula pegawai bank terdiri dari 19 orang. Kepala bagian gajinya hanya £ 50 setahun. Bayangkan berapa gaji pegawai yang lebih rendah. Tak heran kalau banyak di antaranya yang berusaha keras untuk memalsukan uang.
Rupanya perbuatan itu menjadi-jadi sehingga pemalsu uang diancam dengan hukuman mati. Dan beberapa orang yang masih berani berbuat detmikian, betul-betul digantung.
Mengenai mengapa Bank of England disebut “The Old Lady of Threadneedle Street" ada dua teori.
Salah satu di antaranya mengatakan bahwa nama itu berkat patung di pintu masuk bank yang dibuat pemahat Robert Taylor. Pendapat lain mengatakan bahwa nama itu asalnya dari lelucon bergambar dari humorist - Gillray yang diterbitkan tahun 1797.
Ini menunjukkan William Pitt yang sedang merebut kantong kantong duit dari seorang wanita tua yang sedang mempertahankan harta kekayaannya. Judulnya “Perampokan politik" atau “The Old Lady of Threadneedle Street". (FWF – Intisari Maret 1974)