Find Us On Social Media :

Awalnya Dipercaya Bahwa Di Boling Ada Setan Jika Gagal Kena Harus Menebus Dosa

By K. Tatik Wardayati, Selasa, 10 April 2018 | 21:30 WIB

Intisari-Online.com – Seorang perempuan muda dengan pakaian modis tampak sedang berkonsentrasi.

Lalu ia melemparkan bola gelinding pada line.

Sayang, jajaran gada (pin) yang menjadi sasaran hanya sedikit yang terjatuh.

Perempuan itu kembali duduk di kursi dengan senyum dan tawa yang ditujukan kepada kerabat dan beberapa temannya yang juga ikut bermain bersamanya.

BACA JUGA: Usut Asal: Awal Mula Gagasan Mencuci Tangan

Penggalan kisah dari sebuah majalah ponsel edisi Mei 2004 itu menggambarkan suasana permainan boling di salah satu sudut Kota Malang, tepatnya di Club House Istana Dieng.

Boling akhir-akhir ini mulai populer lagi - terutama bagi warga di kota-kota besar di Indonesia. Padahal, siapa sangka kalau olahraga ini temyata sudah lama mulai dimainkan orang.

Jejak boling sudah dijumpai di dalam piramid Mesir, dengan ditemukannya bola-bola batu  mungil dan gada yang berasal dari masa 5200 SM.

Benda-benda itu ditemukan oleh antropolog Inggris, Sir Flinders Petrie, pada 1930 di dalam kuburan kuno.

Boling kala itu sudah mirip dengan apa yang kita kenal saat ini, yakni menggelindingkan bola (dari batu) ke jajaran objek sejauh 18,29 m - sama jaraknya dengan permainan sekarang.

Bahkan konon olahraga lempar-melempar bola ini sudah dikenal sebelumnya pada masa Babilonia, Funisia, dan Karthago.

Sekitar tahun 1920 SM saat Julius Caesar berkuasa, rakyat di daerah Alpine, Italia, sudah menyukai permainan ini. Mereka menyebutnya bocce.

Permainan ini memang punya banyak nama, seperti bowls, skittles, kegling nine pin, dutch pin, atau quilles.