Find Us On Social Media :

Kesaksian Mantan Pilot Drone yang Mengungkap Kekejaman Program Militer AS, Anggap Anak Afghanistan Bagai Anjing untuk Dibunuhi

By Muflika Nur Fuaddah, Minggu, 9 Februari 2020 | 16:24 WIB

Grid.ID - Mantan pilot atau operator drone militer AS, Brandon Bryant (34), membuat pengakuan pribadi terkait pengalamannya selama 7 tahun bertugas.

Pilot drone tersebut merasa dirinya jadi pembunuh ketika melepaskan rudal-rudal Hellfire dari pesawat nirawak yang diterbangkannya di Afghanistan dari jarak jauh.

Ia berada di pusat kendali drone militer di Las Vegas, sementara target-target yang dibomnya beribu-ribu mil jauhnya dari daratan Amerika.

Brandon Bryant menyebut militer negaranya lebih buruk ketimbang Nazi.

Baca Juga: Bunuh Atasan Lalu Curi Senjata Markas untuk Tembaki Pengunjung Mal Hingga Tewaskan 25 Orang, Tentara yang Mengamuk Ini Sempat Unggah Pesan Kematian di Facebook

Pengakuannya itu dikutip situs berita Daily Mail, Sabtu (8/2/2020) WIB.

Selama tujuh tahun jadi pilot drone militer AU AS, skuadronnya membom 1.626 target.

Ia kini jadi peniup peluit (whistleblower) apa yang ia sebut kejahatan militer itu kepada PBB.

Brandon juga menyebut, ketika ia membom target yang ternyata anak-anak di Afghanistan, atasannya menukas yang dibom itu hanya anjing.

Halaman selanjutnya...