Mengerikan! Pemuda Pendiam Ini Aniaya Ayah Kandungnya yang Berusia Renta

Muflika Nur Fuaddah

Penulis

Dia mengaku, sempat mendengar kabar bahwa Dede mengalami gangguan kejiwaan.

Intisari-Online.com- Kepolisian Resor Metropolitan Bekasi Kota berencana bakal memeriksa kejiwaan Dede Solihin (35), pemuda yang menganiaya ayah kandungnya sendiri, Djohar (72) di rumahnya.

Pemeriksaan kejiwaan Dede dilakukan guna memperkuat keterangan keluarganya bahwa dia pernah menjalani pengobatan di Rumah Sakit Jiwa di Bandung pada 2014 lalu.

"Hari ini kita bawa ke RS Polri Kramatjati, Jakarta Timur untuk mengetahui lebih dalam tentang kejiwaan pelaku," kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Polrestro Bekasi Kota AKBP Dedy Supriadi pada Minggu (8/4/2018).

Seorang anak tega menganiaya ayahnya sendiri di Perumahan Duta Kranji, Jalan Cendrawasih Raya B 336, RT 04/07, Kecamatan Bekasi Barat pada Sabtu (7/4/2018) siang.

Baca Juga:Mengerikan! Wanita Rusia Ini Dibalsem Hidup-hidup dan Meninggal dalam Penderitaan Luar Biasa

Baca Juga:Pria yang Hidup Hingga Usia 256 Tahun Ini Ungkap Rahasia Mengejutkan Kepada Dunia Sesaat Sebelum Kematiannya

Kondisi Djohar (72) sampai kritis sehingga masih di Rumah Sakit Ananda Bekasi pada Sabtu (7/4/2018) malam.

Sementara pelaku bernama Dede Solihin (35) telah diamankan penyidik di Mapolrestro Bekasi Kota usai melampiaskan amarahnya.

Dedy mengatakan, pelaku terlihat linglung saat diinterogasi penyidik.

Jawaban yang diucap pelaku juga tidak sesuai dengan pertanyaan penyidik.

Bahkan sebelum memukul Djohar menggunakan sebuah balok, Dede melihat sang ayah sedang memarahinya.

"Dia bilang saat kejadian, ayahnya sedang memarahinya, padahal saat itu korban sedang tidur di ranjang," ujar Dedy.

Berdasarkan pemeriksaan sementara, kata Dedy, kasus penganiayaan ini baru kali pertama terjadi. Sebelumnya, korban hanya meluapkan emosi lewat kata-kata.

"Biasanya hanya marah-marah saja, tapi kemarin memuncak sampai mengambil balok di teras rumah dan memukul kepala ayahnya," jelasnya.

Dia menambahkan, Dede merupakan anak bungsu dari tiga bersaudara dan belum menikah.

Selama ini, dia tinggal berdua dengan ayahnya.

Baca Juga:Foto-foto Prosesi Ibadah Haji Zaman 'Doeloe', Serba Sederhana dan Tak Perlu Berdesak-desakan

Baca Juga:Usai Menghilang dari Media Sosial Wanita Ini Pamerkan Transformasinya Berkat Oplas, Eh Malah Disebut 'Perempuan Ular'

Sementara kakak pertamanya tinggal bersebelahan dengan rumah korban.

"Kakak ipar pelaku yang mendengar suara gaduh di rumah mertuanya, langsung bergegas ke sana dan menahan pelaku," katanya.

Sejauh ini, kata dia, korban yang merupakan pensiunan polisi ini sudah siuman. Dia bisa diajak bicara ringan oleh penyidik seputar kejadian tersebut. "

Tapi kondisinya masih butuh perawatan tim medis," ucapnya.

Kakak ipar pelaku, Rahman menambahkan Dede sempat dirawat di rumah sakit jiwa selama delapan bulan.

Setelah itu dia minta pulang ke rumah karena tidak betah tinggal di sana.

Dokter memperbolehkan pulang dengan catatan, Dede harus mengonsumsi obat penenang guna meredam amarah pelaku yang kerap datang mendadak.

"Namun sejak tiga bulan yang lalu, dia berhenti mengonsmsi obat tersebut sampai akhirnya ngamuk melukai ayah.Dia tidak mau minum obat karena merasa sudah sehat," kata Rahman.

Sementara itu, Khairin warga sekitar mengaku tidak begitu mengenal sosok Dede.

Selama ini Dede lebih senang mengurung diri di rumah dan tidak pernah bersosialisasi dengan tetangga sekitar.

Baca Juga:Melalui Penelitian Ilmiah, Rahasia Kekuatan 'Mistis' Binahong Akhirnya Terungkap

"Keluar rumah hanya beli rokok saja, setelah itu masuk ke dalam lagi. Kalau naik motor juga selalu mengebut," kata Khairin.

Dia mengaku, sempat mendengar kabar bahwa Dede mengalami gangguan kejiwaan. Namun dia tidak mengetahui penyebabnya.

"Orangnya pendiam dan nggak pernah ngobrol dengan tetangga," ungkapnya.

Tetangga lainnya, Danang mengaku terkejut dengan penganiayaan yang dilakukan Dede. Sebab selama ini dia tidak pernah menunjukkan tanda-tanda yang aneh.

"Orangnya memang sering di dalam rumah," katanya`.

Meski sudah pensiun, namun Djohar memiliki usaha fotokopi di daerah Rawamangun, Jakarta Timur. Terkadang, kata dia, Djohar ke tokonya untuk mengecek usahanya tersebut. (Fitriyandi Al Fajri)

(Artikel ini telah tayang di tribunnews.com dengan judul asli "Usai Aniaya Bapak Kandungnya Yang Berusia Renta, Pemuda Ini Jadi Linglung")

Baca Juga:Orang Cerdas Punya Cara Sendiri Menghadapi Orang yang Tidak Disukainya, Begini 8 Triknya

Artikel Terkait