Find Us On Social Media :

Orangtua Sering Salah Kaprah, Anak Campak Boleh Mandi kok...

By Moh Habib Asyhad, Minggu, 8 April 2018 | 10:15 WIB

Sepak terjang campak dimulai dengan tanda-tanda seperti pada infeksi saluran pernapasan bagian atas.

Suhu tubuh penderita  naik sampai 40oC. Setelah lima hari, suhu tubuh turun dan timbul bercak-bercak, dimulai dari belakang telinga lalu menyebar ke seluruh tubuh.

Bercak-bercak merah itu berangsur-angsur berkurang dan menghilang setelah lima hari.

Perjalanan penyakit campak ini dapat lebih ringan (suhu tubuh tidak begitu tinggi dan bercak-bercak merah tidak merata), jika pasien mempunyai kekebalan tubuh yang baik.

Tak hanya lalai soal makanan, si ibu juga terjebak pada pandangan dan pemahaman masyarakat yang menyesatkan.

Yaitu bahwa pasien campak tidak boleh mandi dan tidak boleh kena angin.

(Baca juga: 9 Virus yang Pernah Menewaskan Banyak Orang, Salah Satunya Infuenza!)

Konon, jika mandi atau kena angin, campak tidak akan keluar alias masuk lagi.

Aneh juga, campak kok disamakan dengan binatang peliharaan, yang bisa keluar-masuk kandang.  Padahal, kalau bercak merah tidak keluar lagi, ya berarti bukan campak (bukan campaknya tidak keluar atau masuk lagi).

Salah kaprah itu membuat pasien dikurung dalam ruangan pengap dan lubang angin ditutup.

Perlakuan yang justru berperan besar menyebabkan komplikasi paru-paru basah, yang dapat menyebabkan kematian.

Pasien menjadi tambah lemah, karena kekurangan oksigen dan cairan tubuh, sehingga terjadi paru-paru basah.