Find Us On Social Media :

(Foto) Potret Memilukan Kehidupan Orang-orang di Pemukiman Kumuh Pinggiran Rel Kereta Api Jakarta

By Editorial Grid, Sabtu, 7 April 2018 | 06:00 WIB

Intisari-online.com - Jakarta merupakan kotra metropolitan dengan segala gemerlapnya sebagai ibukota negara.

Kota ini juga menyimpan sisi lain yang memilukan, dibalik gedung pencakar langit ada sebuah sisi dimana kehidupan orang-orang dalam keterbatasan sosial.

Potret tersebut dambil oleh seorang fotografer dari luar negeri bernama Vyautas Jankulskas.

Ia menggambarkan bagaimana kehidupan orang-orang tersebut dalam foto-fotonya di bawah ini :

BACA JUGA : (Foto) Memilukan, Beginilah Potret Pengungsi Somalia di Indonesia

BACA JUGA : Jangan Dibuang, Silica Gel Punya Segudang Manfaat yang Bisa Diketahui Lewat Warnanya

1. Wanita pemulung

Wanita ini adalah pemulung yang mengumpulkan plastik untuk di daur ulang.

2. Bermain di tengah rel kereta

Anak-anak bermain dengan api pada trek kereta api aktif di saerah kumuh sebelah stasiun kereta Kota Jakarta.

Ini adalah satu-satunya tempat bermain yang mereka miliki

3. Gadis muda memakai handuk

Gadis yang mengenakan handuk ini adalah seorang yang mandi dengan air yang berasal dari sumur kecil samping rel kereta.

4. Wanita yang sedang bersantai

Wanita yang duduk di rel kereta api, sementara Kereta melintas hanya beberapa meter di belakangnya.

5. Potret pemukiman yang mereka bangun

Beginilah foto pemukiman ini gubuk kecil yang mereka bangun sendiri, dengan harga sekitar Rp 300 Ribu per-bulan.

BACA JUGA : (Foto) Usai Menyantap Induknya, Singa Ini Lakukan Hal Tak Terduga pada Seekor Bayi Kera

6. Beberapa orang bermain catur

Orang-orang yang bermain catur di samping rel kereta api hanya berjarak beberapa meter saja.

7. Wanita dengan cucunya

Wanita menggendong cucunya di sebuah kamatr kecil yang ditinggali oleh 5 orang didalamnya.

8. Masjid 

Beginilah pemandangan salah satu masjid yang terletak tepat di samping rel di pemukiman kumuh ini.

9. Transgender di rumah mereka

Transgender berjuang untuk diterima dan memiliki hak dalam masyarakat Indonesia yang konservatif. 

Sebagian besar dari mereka tinggal di daerah kumuh Jakarta. (Afif Khoirul M)