Find Us On Social Media :

Kisah Sudiyono, Petani yang Antarkan Anaknya yang Down Syndrome ke SLB Dengan Sepeda Ontel

By Mentari DP, Jumat, 6 April 2018 | 10:00 WIB

Intisari-Online.com - Sudiyono, petani asal Dusun Karangasem Kulon, Desa Srikayangan, Kecamatan Sentolo, Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta, mengontel sepeda jenis jengki sambil membelakangi sinar mentari pagi.

Ia menyembunyikan matanya di bawah tudung topi pet usang yang sudah kelabu.

Pria berusia 67 tahun ini mengayuh sepeda dalam diam menuju Desa Gotakan di Kecamatan Panjatan yang jaraknya 12 kilometer dari Desa Srikayangan.

Di boncengannya, menyembul wajah remaja berseragam putih biru dengan kaki kiri menjuntai, sedangkan kaki kanan pada injakan sepeda.

(Baca juga: Kisah Seorang Bocah 13 Tahun yang Temukan 'Pesan Dalam Botol Terburuk di Dunia')

(Baca juga: Memilih Berhenti Kuliah, Begini Kisah Bos Spotify yang Menjadi Jutawan di Usia Muda)

Bocah berseragam putih biru itu, Yuli Adiyantoro (16), mengenakan topi pet merah yang tidak kalah usang. Ia selalu memiringkan badannya seolah sebelah kanan selalu lebih berat.

Keduanya terus melewati jalan aspal kecil yang memiliki panorama kanan kiri sawah yang menguning dan siap dituai, juga tegalan berisi jagung yang masih muda.

Sesekali dilewatinya kebun jati yang tumbuh seperti hutan, serta ladang bawang yang masih belum siap panen.

Jalan yang mereka lalui itu hampir semuanya beraspal atau disemen mulus, tapi sesekali ada saja jalan semenisasi yang hancur amburadul. Itu tergolong mudah bagi pria jangkung ini.

Sekitar 60 menit kemudian, Sudiyono tiba di Sekolah Luar Biasa Negeri 1 di Gotakan.

Yuli, begitu semua orang memanggilnya, belajar di sekolah itu sejak dua tahun lalu. Bersama tujuh siswa lain, mereka berada dalam kelas penyandang tunadaksa.

Kelainan pada tubuh Yuli