(Video) Ibu Ini Suapi Balitanya Kecebong yang Masih Hidup, Menyehatkan Atau Justru Menjijikan?

Ade Sulaeman

Penulis

Seorang ibu di China menjadi perbincangan di media sosial karena menyuapi balitanya berudu hidup. Kebiasaan ini dipercaya baik untuk kesehatan anak.

Intisari-Online.com – Bayi katak atau berudu alias kecebong biasanya dijadikan umpan ikan. Berbeda di China, hewan tersebut dimakan hidup-hidup!

Lebih mengherankan lagi, berudu itu diberikan kepada balita dengan alasan untuk kesehatan.

Hal inilah yang dilakukan oleh seorang ibu di China.

Dalam sebuah rekaman video yang beredar di dunia maya, terlihat seorang ibu menyuapi balitanya berudu yang masih hidup.

(Baca juga: Terkuak! Oknum Perawat National Hospital Leluasa Bertindak Cabul, Ternyata Pasien Cantik Itu Habis Operasi Ini)

Sang ibu memegang sebuah mangkuk berisi air dan berudu. Berudu yang sedang berenang-renang itu diambil dengan sendok, lalu disuapi pada balitanya.

“Lihat, ikan kecil,” terdengar suara seorang keluarganya dari rekaman video tersebut.

Sementara sang balita dengan tenangnya memakan berudu itu. Ia menunjuk-nunjuk mulutnya yang berisi berudu hidup.

Tidak dijelaskan apakah balita itu memakan habis semua berudu yang ada di mangkuk tersebut

(Baca juga: Catat! Mulai Hari Ini WhatsApp Tak Bisa Lagi Dipakai di Smartphone Berikut)

Dilansir dari situs The Paper, video ibu suapi balitanya dengan berudu hidup diunggah di media sosial di China pada Minggu, 1 April 2018.

Video itu langsung viral dan mendapat tanggapan warganet.

Warganet langsung bereaksi dengan perilaku ibu yang dianggap tidak biasa itu. Mereka menuduh sang ibu tidak punya pengetahuan.

Warganet mengecam sang ibu tidak menyadari potensi bahaya dari makan makanan yang tidak dimasak.

(Baca juga: Operasi Plastik Berujung Maut, Sebelum Kematiannya Bagian Tubuh Ini yang Ingin Dirombak oleh Wanita Cantik Ini)

Seorang Warganet ‘bigman’ menulis komentar dengan satu kata: ‘Bodoh’.

Sementara sang ibu membela diri dan mengklaim dirinya mengikuti resep pengobatan zaman dahulu. Resep itu dipercaya bisa membawa ‘kesehatan yang bagus’.

Sementara seorang dokter di China mengatakan, balita itu bisa menderita sparganosis karena mencerna makanan yang tidak dimasak.

Sparganosis adalah sebuah infeksi cacing pita yang langka.

(Baca juga: Ingin Istri Rasakan Orgasme Tak Terlupakan? Ini Empat Langkah yang Mesti Dilalui)

Dilansir dari situs Mail Online, berdasarkan ilmu herbologi tradisional China, berudu dapat menyembuhkan kista dan membersihkan (detox) tubuh.

Meskipun demikian, ahli bedah anak Dr. Pei mengatakan kepada media bahwa berudu memiliki gangguan parasit yang parah.

Ia mengingatkan bahwa sparganosis dapat terjadi pada manusia yang mengonsumsi daging mentah yang terinfeksi dari katak, ular, atau mamalia kecil yang tidak dimasak dengan benar.

Dilansir dari situs Shanghaiist, makan berudu hidup sebenarnya biasa di beberapa daerah pedesaan terpencil di China.

Namun, sebuah laporan yang didanai oleh Yayasan Sains Nasional di China pada tahun lalu, memperingatkan resiko dari praktik yang berkembang itu.

Berdasarkan penelitian, 11,93% berudu di Provinsi Henan terinfeksi plerocercoid, bentuk lava dari cacing pita tertentu.

Bila dimakan mentah, berudu yang terinfeksi ini dapat menyebabkan sparganosis pada manusia.

Penelitian itu juga menyertakan sebuah contoh yang dialami oleh seorang petani berusia 29 tahun.

Ia dirawat di rumah sakit dengan kondisi parah selama lebih dari sebulan akibat infeksi dari kebiasaanya makan berudu hidup. Ia melakukan hal itu karena percaya berudu bisa menyembuhkan penyakit kulitnya.

Kesimpulan dari penelitian itu, edukasi kesehatan yang komprehensif seharusnya diberikan kepada penduduk di kawasan endemik, dan kebiasaan buruk makan berudu hidup harus dihentikan.

(Baca juga: Kesal Di-bully Mempunyai Wajah Seperti Penyihir, Wanita Ini Putuskan Operasi dan Begini Hasilnya)

Artikel Terkait