Find Us On Social Media :

Stasiun Luar Angkasa China Akhirnya Telah Jatuh ke Bumi

By Editorial Grid, Senin, 2 April 2018 | 15:30 WIB

Intisari-Online.com - Sebuah stasiun luar angkasa China yang tidak berfungsi lagi jatuh ke Bumi pada Senin (2/4/2018) pukul 00.15 (GMT) tengah malam di Samudera Pasifik, tepatnya di Pasifik Selatan.

Para peneliti telah memantau pergerakan Tiangong-1 yang beratnya mencapai 8.500 kilogram itu selama berbulan-bulan.

Mereka menemukan gravitasi bumi telah menariknya ke posisi yang lebih rendah dari orbitnya.

Analisis dari Pusat Kendali Kedirgantaraan Beijing dan organisasi terkait lainnya menyebutkan, sebagian besar dari badan Tiangong-1 terbakar di atmosfer.

(Baca Juga: April Nanti Stasiun Luar Angkasa China Diprediksi Akan Jatuh di Indonesia dan Akan Terlihat di 3 Kota Ini)

(Baca Juga: (Foto) 6 Momen Mengerikan Saat Kita Berhadapan dengan 'Penghuni' Bawah Air)

AFP melaporkan, belum ada konfirmasi terkait lokasi rinci dari sisa-sisa puing Tiangong-1 yang jatuh di Pasifik Selatan.

Sebelumnya, pejabat ruang angkasa setempat menyatakan, Tiangong-1 akan jatuh bak hujan meteor di langit.

Namun, lokasinya yang terpencil membuat sampah luar angkasa itu jauh dari sorotan.

Jonathan McDowell, astronom dari Pusat Astrofisika Harvard-Smithsonian mengatakan, ruangan yang besar di atas Pyongyang dan Kyoto di Jepang pada siang hari telah mengurangi kemungkinan melihat stasiun itu sebelum jatuh ke Pasifik.

"Hal baiknya adalah stasiun itu tidak menyebabkan kerusakan ketika turun dan itulah yang kita sukai," katanya.

Tiangong-1 diluncurkan pada 29 September 2011 dan masa aktifnya berakhir pada Maret 2016.

Tiangong memiliki arti istana surga dalam bahasa China.