Spetsnaz: Pasukan Elit Rusia yang Ditakuti Barat, Jago Bertarung Tanpa Senjata Hingga Pintar Bungkam Rudal Nuklir

Yoyok Prima Maulana

Penulis

Mereka juga dibekali taktik investigasi luar biasa, dan untuk itu mereka bangga dikenal sebagai serigala pemburu ( wolf-hound).

Intisari-online.com -Rusia dikenal memiliki pasukan khusus Spetsnaz yang digembleng untuk menghadapi semua jenis peperangan di segala medan.

Misi mereka sebenarnya masih sama dengan pasukan elit lain, yakni menyabot, mengintai, dan kalau perlu membunuh.

Tetapi, menurut Presiden Asosiasi Pelatihan Spetsnaz, Alexander Popov, ada satu hal yang menjadi prinsip mereka: sebisa mungkin menyeret buruan hidup-hidup.

Pelatih Spetsnaz telah memberikan berbagai ilmu agar sasaran bisa ditangkap hidup-hidup.

BACA JUGA:Terkenal Sebagai Pasukan Khusus Kelas Dunia, Navy SEAL Ternyata Babak Belur Oleh Viet Cong

Di antaranya bertarung dengan atau tanpa senjata. Dalam kaitan ini mereka dibekali ilmu bela diri yang lazim disebut Macedonia Style Fire.

Mereka juga dibekali taktik investigasi luar biasa, dan untuk itu mereka bangga dikenal sebagai serigala pemburu ( wolf-hound).

Kemunculan Spetsnaz tak bisa dipisahkan dari SMERSH, kesatuan spesial kontra-intelijen yang dibentuk pada 1943.

Di bawah komando Stalin, pada masanya SMERSH amat ditakuti. Mereka pintar menangkap tentara Jerman yang menyusup ke wilayah Rusia.

BACA JUGA:(Video) Rusia Rilis Video Uji Coba Rudal Kinzhal, Rudal Supersonik Dengan Kecepatan 10 Kali Kecepatan Suara

Pada tahun-tahun awal itu, mereka dikabarkan pernah menangkap 80 ribu agen asing, penyabot, bandit, dan teroris.

SMERSH bukanlah bagian GRU (Glavnoe Rezvedyvatelnoe Upravlenie) atau Direktorat Intelijen Utama yang bernaung di bawah Staf Jenderal Soviet.

Tetapi sebagian besar penyidik spesialisnya diambil dari GRU. Nah, dari GRU ini pulalah kehebatan SMERSH diturunkan pada Spetsnaz.

Semula namanya juga dikenal sebagai Reydoviki (serangan), tetapi selanjutnya populer dengan Spetsnaz atau Spetsialnoe Naznachenie.

Misi utama pasukan elit Rusia yang dibentuk tahun 1970-an ini adalah pengintaian dan sabotase. Fokus mereka mencakup fasilitas perekonomian yang strategis dan instalasi militer.

Jika memang dianggap berbahaya (menurut pertimbangan GRU), obyek akan dihancurkan oleh aksi langsung, sabotase terorganisasi, atau dengan trik subversi. Sejak awal spetsnaz juga dirancang mampu melakukan operasi militer terbatas hingga 1.000 km di balakang garis musuh.

Kemampuan menyusup dan melakukan operasi militer mencapai porsi tertinggi saat Eropa Barat punya banyak perhatian dalam penempatan rudal nuklir.Sebaliknya, mereka juga ditengarai punya andil besar dalam mempersiapkan persenjataan nuklir di wilayah Afrika dan Kuba.

BACA JUGA:Inilah DF-17, Rudal Balistik Berkecepatan Hipersonik Milik China yang Bisa Mencapai Daratan AS

Tatkala Perang Dingin berkecamuk, perhatian mereka pada kecanggihan rudal nuklir ada pada tingkat tertinggi. Hal ini bisa ditelusuri dari kurikulum pelatihan personel yang di antaranya mencakup cara membungkam rudal-rudal NATO seperti Lance, Pershing, dan rudal jelajah lainnya.

Termasuk juga dalam tipikal target Spetsnaz antara lain menghancurkan fasilitas komando dan pengendalian, senjata pertahanan udara, lapangan udara, fasilitas di pelabuhan, dan jaringan telekomunikasi musuh.

Kalau diperlukan, Spetsnaz juga terlatih melakukan misi pembunuhan dan penculikan terhadap anggota militer dan pemimpin pemerintahan. Setiap anggota Spetsnaz telah diset bergerak dengan atribut seringan mungkin.

BACA JUGA:(Foto) Inilah 6 Kejadian Mengerikan yang Pernah Tertangkap Oleh Kamera 'Drone', Termasuk Saat Seseorang Dipenggal

Peralatan wajib di medan tempur adalah senapan serbu AK-47 atau sniper SVD, pistol 9 mm, pisau, 1-8 granat, dan cat pelabur. Itu untuk persenjataan perorangan, sementara untuk tim adalah peluncur granat RPG-16, radio berdaya jangkau luas R-350M, ranjau berpengarah, dan peledak pastik.

Namun demikian, jika diperlukan mereka juga bisa mengoperasikan rudal antipesawat udara SA-7 atau SA-14. Satgas terkecil dari Spetsnaz yang diterjunkan ke lapangan adalah tim.

Setiap tim terdiri dari 8-10 orang dipimpin perwira pertama dengan wakil seorang sersan senior. Setiap anggota tim memiliki keahlian khusus. Ada yang bertindak sebagai juru radio, ahli perusakan, penembak jitu (sniper) dan spesialis pengintaian.

BACA JUGA:Kisah Bung Karno di Akhir Kekuasaan, Sekadar Minta Nasi Kecap Buat Sarapan pun Ditolak

Artikel Terkait