Find Us On Social Media :

Tetangga Anda Tidak Memenuhi 6 Kriteria Tetangga yang Baik Berikut Ini? Bisa Jadi Dia Tak Punya Empati

By Ade Sulaeman, Rabu, 28 Maret 2018 | 15:45 WIB

Intisari-Online.com – "Bicara soal kesepakatan sosial, berarti kita tidak hanya membicarakan diri sendiri melainkan orang-orang yang ada di sekitar kita," kata Ratih Adjayani Ibrahim, M.Psi. dari Lembaga Psikologi Terapan Universitas Indonesia (LPTUl), Jakarta.

Kesepakatan sosial dibuat agar setiap anggota masyarakat mendapat kenyamanan bersama. Jika masyarakat tersebut mencakup wilayah pemukiman, maka kesepakatan tersebut berkaitan dengan etika bertetangga yang semangatnya adalah saling berempati.

Setiap kali akan berbuat sesuatu di rumah, pertanyakan apakah tetangga kita akan terganggu atau tidak.

Empati dalam bertetangga paling sering harus ditunjukkan dalam hal-hal berikut ini:

(Baca juga: Kisah Paranormal ‘Pengambil’ Harta Karun: Perang Batin Jika Harta Itu Tidak Boleh Diambil oleh Si Penunggu)

Pagar

Pagar umumnya dibangun demi keamanan, disamping menjaga privasi. Agar etika bertetangga tetap terjaga sebaiknya perhatikan kondisi lingkungan sebelum membangun pagar.

Kalau lingkungan perumahannya terbilang aman, sebaiknya pagar dibuat relatif rendah, sekitar 1 m, dan tidak tertutup rapat. Apalagi kalau sudah ada aturan dari pihak pengembang, mau tidak mau ya kita mengikutinya.

Jika angka kriminalitas di lingkungan perumahan memang cukup tinggi, tak ada salahnya membangun pagar rumah cukup tinggi dan tertutup rapat. Tentu saja asalkan sebagai penghuni di situ kita lantas tak merasa terisolasi dan tetap bisa menjaga hubungan baik dengan tetangga.

Jika hendak meninggikan pagar samping atau belakang, permisilah dulu ke tetangga-tetangga yang bersebelahan atau saling punggung.

Bagian dari pagar kita yang terekspos ke rumah tetangga tentunya harus diplester dan dicat rapi agar si tetangga tidak disuguhi pemandangan buruk.

Kebisingan