Find Us On Social Media :

Melihat Sejarah Urban Light di Museum LACMA yang Katanya Menginspirasi Love Light di Rabbit Town Bandung

By Editorial Grid, Selasa, 27 Maret 2018 | 20:15 WIB

Intisari-Online.com - Belum lama ini media dihebohkan oleh tempat wisata 'selfie' baru di Bandung yang bernama Rabbit Town.

Wisata Rabbit Town merupakan tempat wisata baru yang ada di Jalan Rancabentang No 30, Ciumbuleuit, Bandung.

Tentu saja saat baru dibuka, tempat itu ramai dengan pengunjung yang senang berburu selfie.

Nah kabar sedihnya, diduga tempat wisata tersebut melakukan plagiatisme, menurut Ario Kiswinar yang membeberkan beberapa bukti.

Bukan cuma LACMA namun juga Museum of Ice Cream juga katanya desainnya dijiplak.

(Baca Juga: (FOTO) Langka! 7 Foto Bersejarah Ini Memiliki Makna Tersendiri Dalam Setiap Momennya)

Berikut Insta Story yang diambil dari tangkap layar akun Ario Kiswinar di Instagram: 

Nah, gambar di atas memang mirip namun apa benar tidak menyertakan credit?

Berikut ini foto yang diambil dari Instagram @rabbittown.id:

Dalam tangkap layar di atas, Rabbit Town memiliki tempat selfie bernama 'Love Light', bahkan pihak Rabbit Town mengadakan Photo Competition di area tersebut.

Namun tidak ada credit pada lokasi yang mirip dengan Urban Light di Los Angles tersebut.

Tentu saja itu membuat banyak netizen kurang suka dengan cara 'menjiplak' tersebut, karena harusnya mencantumkan credit dari atau izin dari ide aslinya.

Untuk lbih jelasnya mari kita melihat 'Urban Light' di Los Angeles County Museum of Art (LACMA):

(Baca Juga: 5 Hewan yang Dihukum Mati Karena Kejahatannya, Salah Satunya Gajah yang Digantung dan Dipertontonkan)

Memang benar seperti yang di posting oleh Ario, keduanya (Urban Light dan Love Light) tampak mirip.

Urban Light (2008) adalah tiang-tiang lampu jalan artistik yang idenya diciptakan oleh Chris Burden.

Chris Burden lahir pada 11 April 1946, Boston, Massachusetts dan meninggal pada 10 Mei 2015 di Topanga, California, Amerika Serikat.

Urban Light terletak di pintu masuk Wilshire Boulevard ke Los Angeles County Museum of Art (LACMA).

Ini terdiri dari lampu jalan yang dipulihkan dari tahun 1920-an dan 1930-an.

Sebagian besar dari lampu-lampu ini pernah menyalakan jalan-jalan di Southern California. 

Terdiri dari 202 lampu jalan yang disusun dalam jarak dekat, lampu sebagian besar berasal dari jalan-jalan California Selatan, termasuk Hollywood, Glendale, dan Anaheim, beberapa dari Portland, Oregon.

(Baca Juga: Setelah WiFi, Sebentar Lagi Akan Muncul LiFi. Apa Perbedaan LiFi dengan WiFi?)

Lampu-lampu ini bertenaga surya dan akan menyala dari senja sampai fajar.

Menulis di Los Angeles Times, Susan Freudenheim menggambarkan lampu yang dipulihkan tersebut menampilkan 'pola bunga dan geometris yang rumit' di bagian dasarnya.

"Lampu-lampu juga dibersihkan dengan teliti, dicat, dan diperbarui untuk menciptakan cahaya yang luar biasa," katanya.

Burden pertama kali mulai mengumpulkan lampu jalan pada bulan Desember tahun 2000 dan terus mengumpulkannya selama tujuh tahun.

Dia membeli dua lampu pertamanya di Rose Bowl Flea Market seharga 800 US (sekitar Rp10 juta).

Pada akhir 2003, Burden mendiskusikan pemasangan seratus lampu di Galeri Gagosian di New York, tetapi galeri akhirnya menolak karena faktor biaya.

(Baca Juga: (Foto) Ketika Kecil 13 Bocah Ini Begitu Lucu, Saat Besar Menjadi 'Monster' Paling Jahat di Dunia)

Pada 2008, Urban Light dibuat dan dengan cepat menjadi simbol L.A. (Adrie P. Saputra)