Penulis
Intisari-Online.com- Tahun 2014 adalah tahun yang pasti sangat diingat oleh seorang pria Rusia yang saat itu berusia 24 tahun.
Dia menghabiskan delapan bulan tahun itu dalam eksperimen sosial.
Tujuannya adalah untuk mengalami seperti apa hidup menjadi seorang pertapa Rusia abad ke-10 yang hidup di padang es yang membeku.
Eksperimen sosial ini dilakukan oleh agensi Ratobor dalam proyek yang disebut 'Hero.'
Baca Juga:(Foto) Ketika Kecil 13 Bocah Ini Begitu Lucu, Saat Besar Menjadi 'Monster' Paling Jahat di Dunia
Lalu mereka menugaskan Pavel Sapozhnikovdari Moskow untuk melakukannya.
Tugas yang ditata untuk Sapozhnikov tentu sulit. Sebab eksperimen ini dilaksanakan selama 8 bulan dari September hingga Mei.
Dia harus menjalani kehidupan pertapa dalam replika rumah pertanian abad ke-10 yang terletak80,47 km di utara Moskow.
Rumah itu dibangun sesuai dengan petunjuk arkeolog Alexander Fetisov berdasarkanbahan dan teknik bangunan yang tersedia untuk orang Rusia kuno.
Di dalam rumah kuno itu tersedia lampu-lampu api yang digunakan untuk membakar minyak, tempat tidur kayu, pakaian dariselimut bulu binatang, dan kalender yang digoreskan ke dinding.
Semua itu adalah hal yang dilihat Sapozhnikov sehari-hari.
JikaSapozhnikov lapar, ia diizinkan untuk mencari makanan di luar pertanian berpagar.
Namun hanya hasil dia buru atau kumpulkan sendiri.
Baca Juga:Setelah WiFi, Sebentar Lagi Akan Muncul LiFi. Apa Perbedaan LiFi dengan WiFi?
Tidak ada komunikasi dengan dunia luar, dia hanya menggunakan alat-alat kuno persis seperti orang pada abad ke-10.
Tantangan terbesar muncul ketika musim dingin Rusia yang keras jatuh dan suhu bisa turun serendah minus 30 derajat C.
Tapi musim yang sulit itu dipilih dengan sengaja untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang betapa sulitnya kehidupan bagi leluhur Rusia saat itu.
Manajer acara Alexei Ovcharenkomengatakan tujuan dari proyek ini adalah untuk melacak perubahan sosial dan psikologis dalam kepribadian.
Tak hanya itu eksperimaen ini juga untuk menunjukkan betapa pentingnya dukungan orang lain terhadap manusia modern.
Delapan bulan dipandang sebagai waktu yang cukup untuk meneliti tanpa menyebabkan gangguan kesehatan pada Sapozhnikov.
Meskipun demikian kesehatannya diperiksa setiap bulan oleh seorang ahli medis dan pemimpin proyek.
Selain kunjungan itu, pemuda itu akan hidup dalam kesendirian.
Hari-hari biasa dimulainya dengan memerah susu kambing, mengumpulkan telur, memotong ayam, dan makan sarapan.
Kemudian dia akan memotong kayu dan mengumpulkan air sumur. Sisa harinya dihabiskan untuk bekerja di ladang atau berburu.
Sapozhnikov juga menerapkan teknik jika dia ingin menggunakan air panas, yakni dengan memanaskan batu di kompor sampai bercahaya lalu menempatkannya di air dingin.
Air hangat itu bisa digunakan untuk mencuci peralatan masak, pakaian, atau untuk mandi.
Namun karena kelangkaan air yang dihadapinya, dia akan jarang mencuci pakaian dan mandi.