Beginilah Penampakan Ekstrem Foto-foto Pasar Tomohon, Tempat yang Dianggap Mirip dengan Pasar Penyebar Virus Corona di Wuhan Tiongkok

Afif Khoirul M

Penulis

Pengunjung menggambarkannya sebagai hal yang mengerikan, seolah kekejaman terhadap binatang dijadikan sebagai daya tarik wisata.

Intisari-online.com - Pasar Huanan di Wuhan, China, disebut sebagai titik awal penyebaran virus Corona.

Pasalnya, Pasar Huanan menjual berbagai hewan liar untuk dikonsumsi, seperti daging anjing, ular, tikus, dan lain-lain.

Tak hanya di China, pasar ekstrem juga ada di Indonesia.

Pasar esktrem tersebut adalah Pasar Tomohon.

Baca Juga: Punya Kelainan Langka, Wanita Ini Selalu Merasa Orgasme Setiap Saat, Organ Intimnya Sampai Membengkak Untuk Memulihkannya Benda Ini sampai Dimasukan ke Dalamnya

Pasar Tomohon berlokasi di Tomohon, Sulawesi Utara.

Tempat itu terkenal karena kekejamannya terhadap binatang.

Hewan-hewan seperti anjing dan kucing dikurung di kandang.

Kemudian, hewan liar tersebut dipukuli hingga mati.

Baca Juga: Viral Banyak Kerajaan muncul di Indonesia, Ternyata Soekarno Juga Pernah Tertipu Raja dan Ratu Palsu, Sudah Diundang ke Istana Negara, Ternyata Identitas Ratunya Ternyata Seorang PSK

Mereka pun dijual bersama ular, kelelawar, dan monyet.

Oleh karena itu, Pasar Tomohon disebut sebagai salah satu pasar 'tersadis' di Indonesia.

Dilansir Daily Mail, Alf Jacob Nilsen (64), seorang warga Norwegia berkesempatan mengunjungi Pasar Tomohon.

Nielsen mendokumentasikan apa yang ada di dalam pasar.

Dia menggambarkannya sebagai hal yang mengerikan, seolah kekejaman terhadap binatang dijadikan sebagai daya tarik wisata.

Saat berada di lokasi, Nielsen menceritakan, dirinya merasa terganggu oleh para pedagang.

Sebab, para pedagang memainkan dan memutar-mutar hewan jualannya yang telah mati.

Baca Juga: Suku Kanibal Papua Ini Sering Konsumsi Otak Manusia Sebagai Makananya, Ternyata Kebiasaan Sadis Itu Membawa Dampak Mengerikan Bagi Tubuh Mereka

'Atraksi' tersebut dimaksudkan untuk menarik para pengunjung.

"Saya harus mengakui bahwa perasaan saya campur aduk saat di pasar. Sangat sulit untuk digambarkan," pensiunan ahli biologi dan fotografer amatir itu mengatakan.

Nielsen berpendapat, perlakuan terhadap hewan-hewan liar itu harus dihentikan.

Bukan karena perlakukan brutal yang dilakukan dan membuat hewan menderita, tetapi juga kemungkinan risiko penyebaran penyakit serius.

"Sungguh mengerikan melihat anjing-anjing liar yang dikurung ditarik keluar dari kandang mereka dan dipukul sampai mati dengan tongkat kayu," terang Nielsen.

Dia menyayangkan bahwa penyiksaan itu justru dijadikan sebagai daya tarik untuk memikat lebih banyak wisatawan.

Baca Juga: Prostitusi Anak di Kalibata City Terungkap, Polisi Beberkan Peran Tersangka: Cekoki Miras Sampai Siksa Korban!

"Aspek lain yang sangat saya khawatirkan adalah ketika saya melihat spesies langka dijual, seperti monyet, kelelawar, burung, ular, dan reptil lainnya," ujar pria Norwegia itu.

Dahulu, Pasar ekstrem Tomohon terdaftar sebagai tempat wisata di Tomohon.

Namun, para aktivis kesejahteraan hewan mengeluhkan hal tersebut dan meminta untuk menghapusnya.

Selain karena perlakuan yang diterima hewan, para aktivis juga mengatakan bahwa tempat semacam Pasar Tomohon adalah sarana perkembangbiakan penyakit yang berpotensi fatal.

Meskipun begitu, perdagangan daging hewan lair masih berlanjut di sana.

Pasar tersebut juga mengantongi izin resmi dari pemerintah setempat.

Disebutkan, kucing dan anjing yang dijual diangkut secara ilegal dari luar negeri.

Baca Juga: Virus Corona Tewaskan 132 Orang, Ilmuwan Hong Kong Sudah Temukan Vaksin untuk Basmi Virus Tersebut, Tapi Sayangnya Setahun Lagi Baru Bisa Digunakan, Mengapa?

PasarWuhan dikonfirmasiJadi Pusat Penyebab Wabah Virus Corona, Jual Daging Ular hingga Tikus Ilegal

Pasar di China diduga menjadi pusat awal penyebab wabah virus Corona.

Pasar tersebut adalah Pasar Seafood Huanan, yang terletak di pusat kota Wuhan, China.

Pemerintah China mengatakan, virus Corona berasal dari satwa liar yang dijual secara ilegal di pasar tersebut.

"Penyebab virus Corona yang baru adalah satwa liar yang dijual secara ilegal di pasar seafood Wuhan," kata Gao Fu, direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Tiongkok.

Kini, Pasar Seafood Huanan resmi ditutup dan berada di bawah pengawasan pemerintah.

Pasar Huanan sekarang diberi label sebagai "ground zero".

Sebelumnya, dilansir South China Morning Post, Pasar Seafood Huanan tak hanya menjual makanan laut biasa.

Sejumlah 112 daging hewan liar juga dijual di sana.

Hewan liar itu seperti ular, kucing, rubah hidup, buaya, anak anjing, serigala, dan salamander raksasa.

Bahkan, ular, tikus, burung merak, landak, koala, dan daging buruan juga dijual.

Hewan-hewan tersebut disembelih, dibekukan, kemudian dijual.

Harga yang dapat disebut seperti daging koala, yang dijual senilai 70 Yuan atau sekitar Rp 137 ribu.

Seorang pemangku kepentingan asal China yang berada di Inggris mengatakan, dirinya ragu jika daging yang dijual adalah legal.

"Saya ragu jika orang di sana bisa menyelundupkan mereka (satwa liar) ke China," ujarnya.

Laporan lain mengungkapkan, landak dijual lengkap dengan kandangnya sejak hewan tersebut datang ke pasar.

Disinyalir, telah terjadi perdagangan hewan liar di China.

Namun, permintaan akan daging hewan liar tinggi.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul FOTO-FOTO Pasar 'Sadis' di Indonesia yang Jual Daging Ekstrem, dari Kelelawar hingga Anjing

Artikel Terkait