Find Us On Social Media :

Madu Racun Romansa di Kantor: Ketika Rekan di Kantor Lebih Dekat Dibanding Pasangan di Rumah

By Moh Habib Asyhad, Minggu, 25 Maret 2018 | 21:30 WIB

Kalau ditelaah lebih jauh, pada dasarnya pria menyukai variasi, persaingan, dan petualangan. Tidak heran bila ia rentan untuk berselingkuh.

"Sejak kecil seorang pria didorong untuk menang bersaing, sedangkan wanita dibesarkan untuk bisa menjadi orang yang mertgemong dan mengasuh lingkungan," jelas Pamugari, yang mantan dosen Jurusan Psikologi Klinis, Fakultas Psikologi, Universitas Indonesia, ini.

(Baca juga: Pria Ini Lakukan 90 Kali Operasi Plastik Demi Mirip Britney Spears, Begini Hasilnya!)

Lain dengan yang terjadi pada wanita. Perkembangan informasi dari media massa tentang emansipasi wanita dan feminisme, ditanggapi wanita secara berlebihan.

Akibatnya, ia pun menghalalkan segala cara untuk memuaskan ambisi dan mencapai tujuan. Salah satu "alaf'nya, perselingkuhan.

"Itu dapat disebut si wanita terimbas gender maskulin," kata Pamugari. Wanita yang seharusnya menjadi pihak yang memelihara hubungan kerja sama, ternyata terimbas ikut bersaing dengan cara tidak sehat agar tujuannya tercapai.

Maka, perselingkuhan pun semakin mudah terjadi.

Selain untuk memuaskan ambisi atau mencapai tujuan yang dikehendaki, perselingkuhan juga dijadikan jembatan untuk mendapatkan variasi hubungan seksual.

"Saya berselingkuh dengan teman-teman di kantor sebagai variasi hubungan seksual," aku Danton (nama samaran), wartawan yang mengaku berselingkuh dengan beberapa teman wanita sekantornya.

Ada pula yang berselingkuh semata-mata dengan tujuan mendapatkan kepuasan materi.

Jalinan perselingkuhan antara Johnie (lagi-lagi nama rekaan) dengan ibu muda pengusaha adalah salah satu contohnya.

Ketertarikan pengusaha itu kepada figur Johnie, yang mirip ayahnya, bisa dimanfaatkan untuk membiayai gaya hidup Johnie yang mentereng, lengkap dengan kencan tingkat tinggi di hotel berbintang.