Penulis
Intisari-Online.com – Dulu ia diculik orang tak dikenal, membuat dirinya terpisah dengan orangtuanya 25 tahun lamanya.
Yu Zhongliang yang kini berusia 39 tahun akhirnya dapat melihat dan memeluk kembali orangtuanya, dimana momen tersebut sangat emosional.
Pertemuan tersebut berlangsung pada 19 Maret lalu melansir China News via Nextshark.
Yu berusia 14 tahun saat berpiah dengan orangtuanya pada tahun 1993, ia tersesat dalam perjalanan menuju Shanghai.
BACA JUGA:Setelah Operasi Organ Intim Jadi Wanita, Pria Ini Baru Menyadari Bahwa Dia Menyukai Wanita
Ia kemudian diculik oleh dua orang tuli di sebuah stasiun kereta api.
Remaja itu dipukuli tangannya karena menolak perintah mencuri barang oleh penculiknya.
Ia akhirnya berhasil melarikan diri dari cengkeraman erat para penculiknya beberapa hari kemudian.
Namun, perjuangan Yu tidak berakhir setelah pelariannya.
Yu kemudian tinggal di jalanan Yichang, Provinsi Hubei,selama 10 tahun sebelum pindah ke Xi'an, Ibukota Shaanxi.
Di sana Yu belajar bahasa isyarat dan bekerja sebagai penyemir sepatu, mendapatkan uang sebesar empat yuan per hari atau sekitar Rp8700.
Yu melakukan hal tersebut selama 15 tahun. Setiap hari ia berharap dapat bertemu kembali dengan orangtuanya.
Pada tanggal 13 Maret, Yu pergi ke Hangzhou Metropolis Daily di Provinsi Zhejiang Cina.
Ia mendapat informasi bahwa surat kabar tersebut sering membantu masyarakat untuk mencari dan menemukan anggota keluarganya yang hilang.
BACA JUGA:Dicaci Selama 14 Tahun, Wanita Ini Buktikan bahwa 'Kaki Jeleknya' Justru Membawa Keberuntungan
Satu-satunya informasi yang Yu ingat adalah nama kota kelahirannya Hangzhou dan desanya yang banyak orang menanam kacang air.
Peneliti membantu mempersempit lokasi yang Yu gambarkan, diketahui desa tersebut ada di Jiaxing, daerah yang dikenal dengan air chestnut.
Kisahnya juga dimuat di berbagai saluran berita sebagai upaya untuk membantunya menemukan keluarganya.
Gayung pun bersambut, pada tanggal 17 Maret kantor berita menerima telepon dari seorang wanita yang ternyata saudara perempuan Yu.
Wanita ini mengatakan kakaknya telah hilang selama 25 tahun.
Tes DNA dilakukan untuk memastikan apakah Yu benar orang yang keluarganya maksud.
Dengan bantuan banyak pihak, Yu akhirnya bersatu kembali dengan keluarganya.
Bertahun-tahun terpisah membuat Yu lupa wajah orangtuanya, sang adik pun harus mengenalkan ayahnya pada Yu dengan bahasa isyarat.
Tangis pu pecah, Yu menangis dan berlutut pada ayahnya yang telah lanjut usia sebagai ungkapan kerinduan mendalam.
Yu akhirnya juga kembali ke rumah, menemui ibunya yang terbaring sakit.
Semua orang berkumpul untuk merayakan kembalinya Yu ke keluarganya sebagai ungkapan rasa syukur.