Find Us On Social Media :

Kibaran Bendera di Hajatan Pernikahan dan Khasiat Sarung yang Ampuh Untuk Menyusul Menikah

By Moh Habib Asyhad, Sabtu, 24 Maret 2018 | 11:15 WIB

Intisari-Online.com – Lain ladang lain belalang, lain lubuk lain ikannya.

Adat istiadat di suatu daerah belum tentu sama dengan daerah yang lain, begitu juga dengan tata cara pernikahannya.

Tata cara pernikahan di salah satu desa-di Kecamatan Kertek, Wonosobo, umpamanya.

Dalam undangan pernikahan lazimnya tuan rumah memberitahukan penyataan bersedia-tidaknya ia menerima tamu di rumah.

Namun, di desa itu pemberitahuan disampaikan dengan cara khusus, yakni dengan memasang bendera kain berwarna putih, kuning, atau merah di halaman rumah, jika tuan rumah tidak bersedia menerima tamu di rumah.

(Baca juga: Beginilah Penampakan Pulau Terpadat di Dunia, Ukurannya Hanya Dua Kali Lapangan Sepak Bola)

Jika di rumah si empunya hajatan tidak terpasang bendera, sejak kira-kira 2 - 4 hari sebelum hari "H", para tetangga akan datang kondangan sambil membawa amplop berisi uang.  

Si empunya hajatan pun akan menyiapkan hidangan.

Pernah kejadian seorang tetangga berkunjung ke rumah tetangganya yang sudah jelas memasang bendera.

Karena memang belum menerima tamu, si tamu disuguhi hidangan ala kadarnya.

Ketika tamu tersebut hendak memberikan amplop, tuan rumah pun menolak.

Tentu saja ia merasa malu, sudah disuguhi makanan, kok amplopnya ditolak.

Lain lagi tata cara pernikahan di suatu daerah di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan.