Find Us On Social Media :

Nama Bung Karno Ternyata Pernah Diruwat Gara-gara Sewaktu Masih Kecil Sering Sakit-sakitan

By Ade Sulaeman, Kamis, 22 Maret 2018 | 12:00 WIB

Intisari-Online.com - Ketika lahir pada 6 Juni 1901 tak ada seorang pun mengira jika beyi yang dikenal dengan nama Soekarno atau Bung Karno itu akan menentukan jalannya sejarah dan nasib bangsa Indonesia.

Tak hanya sejarah Indonesia yang terpengaruh oleh sepak terjang Soekarno, dunia yang diwakili AS pun sempat terguncang akibat semangat revolusinya yang berkobar-kobar.

Soekarno yang memiliki nama lengkap Kusno Sosrodihardjo ini, lahir di daerah Blitar, Jawa Timur.

Waktu kecil Soekarno lebih sering dipanggil kusno, ayahnya yang berprofesi sebagai seorang guru di Surabaya bernama Raden Soekemi Sosrodihardjo dan ibunya yang berasal dari Bali adalah Ida Ayu Nyoman Rai.

(Baca juga: Mengharukan, Ibu Ini Tetap Melahirkan Bayinya Meski Tahu Bayinya Telah Meninggal)

Nama Soekarno diberikan kepada Kusno terkait dengan tradisi adat Jawa.

Pada masa kecilnya Kusno sering sakit-sakitan dan menurut kebiasaan orang Jawa agar terhindar dari sakit, oleh orang tuanya namanya “diruwat” atau diganti menjadi Soekarno.

Belakangan setelah menjadi tokoh bangsa dan berkat semangat nasionalisme dan kebangsaan yang menggebu-gebu, Soekarno mengubah ejaannya sendiri menjadi Sukarno.

Alasannya, nama tersebut masih menggunakan ejaan penjajah.

Tapi berdasar latar belakang historis, ia tetap menggunakan nama Soekarno dalam tanda tangannya karena tanda tangan tersebut adalah tanda tangan yang tercantum dalam Teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia yang tidak boleh diubah.

Namun nama panggilan paling legendaris hingga saat ini adalah Bung Karno. Panggilan yang mencerminkan nuansa egaliter dan sekaligus demokrasi.

Masa kecil Bung Karno sudah diwarnai oleh semangat kemandirian mirip kehidupan putera mahkota Kerajaan Ngayogyakarta yang biasa diikut sertakan kepada induk semang demi memperoleh pendidikan dan pengalaman.