Penulis
Intisari-Online.com – Tingkah laku anak kecil yang masih belum mengerti mana yang boleh dan tidak boleh dilakukan membuat para orangtua harus sabar memberikan pengertian.
Namun, beberapa orangtua terutama ibu yang langsung mengasuh sang anak kadang tidak dapat menahan emosi saat anaknya melakukan kesalahan.
Tak jarang, teriakan kemarahan sering dilampiaskan pada sang anak, yang paling parah adalah terjadinya kekerasan dalam rumah tangga.
Melansir Elite Readers, seorang ibu mengklaim telah menemukan cara yang efektif untuk meredam emosi saat menghadapi tingkah laku anaknya.
BACA JUGA:Inilah 5 Ciuman Paling Bersejarah: Dari Patung The Kiss hingga Foto V-J Day di Times Square
Shauna Harvey adalah ibu dari dua orang anak dimana salah satu anaknya berusia 4 tahun,membagikan pengalamannya melalui media sosial miliknya.
Seperti orangtua pada umumnya dia kadang melewati batas tidak dapat menahan emosi menghadapi anaknya.
Dalam postingannya di Facebook, Shauna menulis, "Saya mendapati diri saya tertekan, memukulkan kepala ke dinding setiap hari karena tidak mengerti mengapa anak saya yang berusia 4 tahun bersikap tidak sopan dan tidak dapat dinasihati. Hampir setiap hari saya menangis."
Sampai akhirnya, Shauna menemukan solusinya.
Dia terinspirasi ide ini dari Kelly Holmes dalam Idealist Mom.
Ibu blogger tersebut menuturkan, banyak orangtua yang tanpa sadar mengembangkan kebiasaan buruk pada anak dengan meneriakinya atau mengucapkan kata-kata kasar saat memarahi anaknya.
Hanya menggunakan 5 gelang karet yang dikenakan pada pergelangan tangan kanannya, Shauna melakukan trik ini.
Lima gelang karet tersebut mewakili setiap kali ibu kehilangan ketenangan, emosi, atau mengatakan sesuatu yang tidak baik kepada anak.
Setiap kali ibu melakukan hal itu, ibu akan memindahkan satu karet ke pergelangan tangan kiri.
BACA JUGA:ATM 'Muntahkan' Uang Jutaan, Satu Pasangan yang Kebetulan Lewat ini Buru-buru Mengambilnya!
"Untuk dapat mengembalikan karet tersebut ke pergelangan tangan semula, ibu harus melakukan 5 hal baik atau positif dengan anaknya."
"Itu dapat berupa bernyanyi bersama, menari, bercerita, dll," begitu jelas Shauna dalam postingannya.
Menurut sains, setelah melakukan perbuatan buruk, setidaknya dibutuhkan 5 reaksi baik untuk mengembalikan hubungan yang positif.
Shauna terus menggunakan metode tersebut, hingga menjadi kebiasaan.
Hasilnya, sejauh ini telah mengubah kehidupan Shauna dan anaknya.
Shauna merasa bangga pada diri sendiri karena dapat melatih kesabarannya.
Netizen pun merespon positif cara Shauna. Ada yang mengatakan itu tidak hanya dapat diterapkan pada anak-anak tetapi juga pada orangtua yang mengalami dimensia.
BACA JUGA:Menggemaskan! Dua Anak Kembar Identik Ini Terlahir dengan Warna Kulit Berbeda, Begini Penjelasannya