Bak Bunuh Diri, Turis China Boleh Masuk Sumbar karena Lolos Thermal Scanner di Bandara, Faktanya Virus Corona Menular Sebelum Gejala Muncul, Termasuk Demam

Mentari DP

Penulis

Ketika banyak negara seperti Filipina menolak turis dari China demi alasan keselamatan, justru hal berbeda terjadi di Sumatera Barat.

Intisari-Online.com – Akhir-akhir, dunia dihebohkan dengan berita mengenai virus Corona.

Virus corona Wuhan dikonfirmasi ditemukan di Wuhan, China, beberapa negara lain melaporkan kejadian serupa.

Virus corona Wuhan atau corona virus baru n-CoV 2019 merupakan virus yang masih satu keluarga dengan virus penyebab flu hingga MERS dan SARS ini bisa menyebabkan kematian.

Hingga hari ini, Senin (27/1/2020), korban tewas akibat wabah corona virus tercatat sebanyak 41 orang, dengan lebih dari 1.400 orang terinfeksi di seluruh dunia, sebagian besar di China.

Baca Juga: Teman Vanessa Angel Akui Terlibat dalam Prostitusi Online: Ini 5 Alasan Mengapa Artis Terlibat Kasus Prostitusi Online, Tak Hanya Soal Uang!

Karena kejadian ini, beberapa negara menolak kedatangan turis dari China atau mekarantina warga mereka yang baru datang dari China.

Untuk Indonesia sendiri, Pelaksana Tugas (Plt) Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Teuku Faizasyah mengatakan, saat ini belum memungkinkan untuk mengevakuasi warga negara Indonesia (WNI) dari Wuhan, China.

Sebab, sejak mewabahnya virus corona, Wuhan masih diisolasi.

"Hingga saat ini status Wuhan masih diisolasi, tidak bisa masuk ataupun keluar," kata Faizasyah kepada Kompas.com pada Senin (27/1/2020).

Menurut data Kemenlu hingga Jumat (24/1/2020), belum ada WNI di China yang terpapar virus corona.

"Belum ada (WNI Indonesia yang terpapar). Dan semoga tidak ada, " ujar Faizasyah, Jumat.

Selain itu, Kemenlu mengeluarkan imbauan kepada WNI yang berencana melakukan perjalanan ke China untuk menunda perjalanan.

Ketika banyak negara seperti Filipina menolak turis dari China demi alasan keselamatan, justru hal berbeda terjadi di Sumatera Barat.

Baca Juga: 'Black Dahlia', Kasus Pembunuhan Paling Brutal di Amerika, Mayat Dibelah Jadi Dua dan Dianggap Mainan oleh Pelaku

Dilaporkan, sebanyak 150 wisatawan asal China masuk ke Sumatera Barat melalui Bandara Internasional Minangkabau.

Sejumlah turis itu datang dari Kota Kunming, Provinsi Yunnan, China, menggunakan maskapai Citilink yang dicarter.

Mereka mendarat pada Minggu (26/1/2020) 06.24 WIB.

Humas Bandara Internasional Minangkabau Fendrick Sondra mengatakan, seluruh turis tersebut telah melewati alat pemeriksa suhu tubuh (thermal scanners) sebelum diperbolehkan keluar bandara

"SOP nya saat ini semua penumpang harus melalui thermo scanner. Ini karena adanya wabah virus corona.”

“Dari hasil pemeriksaan, semua turis itu aman," kata Fendrick saat dihubungi KOMPAS.com.

Senada dengan Fendrick, Kepala Dinas Kesehatan Sumatera Barat Merry Yuliesday menyatakan, seluruh turis asal China itu tidak ada yang dicurigai terjangkit virus corona.

Dinas Kesehatan Sumatera Barat juga tidak mengkarantina seluruh turis karena dianggap tiba dalam keadaan sehat.

"Karena tidak ada yang dicurigai maka tidak ada yang diisolasi. Semuanya aman," kata Merry.

Tak hanya itu, Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno bahkan menyambut kedatangan 150 wisatawan asal Kota Kunming, Provinsi Yunnan, China, yang mendarat di Bandara Internasional Minangkabau.

"Kami ucapkan selamat datang di Sumatera Barat.”

“Selamat menikmati pesona alam, semoga anda senang dan terhibur selama berada disini," kata Irwan Prayitno saat dikonfirmasi KOMPAS.com pada Minggu.

Baca Juga: Kasus Jenazah AKB yang Dibuang ke Laut, Ini yang Terjadi pada Jenazah yang Dibuang ke Laut

Menurut Irwan, dari hasil pemeriksaan suhu tubuh, seluruh turis asal China itu dinyatakan dalam keadaan sehat.

Kedatangan para turis ini juga sudah dijadwalkan sebelum merebaknya virus corona di Kota Wuhan, Provinsi Hubei.

Rencananya 150 turis asal Kunming ini akan melawat ke sejumlah destinasi wisata di Sumatera Barat selama lima hari.

"Kehadiran turis ini diharapkan meningkatkan kunjungan wisatawan asing ke Sumbar," kata Irwan.

Meski demikian, Irwan menyatakan, Sumatera Barat sudah meningkatkan kesiagaan untuk mengantisipasi penyebaran virus corona.

"Saat ini di BIM sudah ada thermo scanner sebagai alat pemindai suhu tubuh untuk mendeteksi virus corona," jelas Irwan.

Padahal faktanya, Thermo Scanner hanya bisa memindai suhu tubuh seseorang.

Sementara itu, gejala klinis yang dapat dikenali dari virus 2019-nCov antara lain, demam, batuk, pilek, gangguan pernapasan, sakit tenggorokan, letih, dan lesu.

Yang perlu menjadi catatan adalah Thermo Scanner tidak bisa menjamin jika berkaca pada kasus yang terjadi di Perancis.

Contoh, di Perancis pengidap virus Corona lolos saat pemeriksaan karena pada saat pemeriksaan sama sekali tidak menunjukkan gejala apapun.

(Perdana Putra)

(Artikel ini telah tayang diKompas.comdengan judul "Lewati Thermal Scanners, 150 Turis China Masuk ke Sumbar via Bandara Minangkabau")

Baca Juga: Terjerat Kasus Investasi MeMiles, Anggota Keluarga Cendana Diperiksa Polda Jatim

Artikel Terkait