Find Us On Social Media :

Belajar dari Tri Rismaharini, Hanya Dalam 3 Jam Banjir Surabaya Surut

By Mentari DP, Jumat, 17 Januari 2020 | 13:00 WIB

Wali kota Surabaya Tri Rismaharini.

Selain itu, sebanyak 250 petugas penjaga rumah pompa juga disiagakan begitu hujan deras mengguyur Kota Surabaya.

"Ini sebagai upaya untuk mengantisipasi banjir yang melanda Kota Surabaya," ujar Erna.

Selain itu, Pemkot Surabaya juga memfungsikan sebanyak 72 alat berat untuk mengeruk saluran mulai dari tengah kota hingga ke laut karena memegang prinsip bahwa air membutuhkan tempat sehingga air tidak naik ke permukaan ketika hujan turun.

"Selama dua tahun dijalani dan harus dikeruk."

"Kalau endapan sungai tinggi, ya harus diulang (untuk dilakukan proses normalisasi)," kata Erna.

Surabaya juga membentuk Satgas Pematusan yang beranggotakan 1.300 orang dan bertugas baik saat musim penghujan maupun musim kemarau.

Saat musim hujan tiba, mereka diwajibkan untuk standby di rumah-rumah pompa, sementara pada musim kemarau, mereka bertugas melakukan normalisasi dan membersihkan gorong-gorong di pemukiman yang tidak bisa dijangkau alat berat.

"Kalau terkait sarana prasarana di Surabaya, Insya Allah semua kondisinya siap."

"Apalagi sama Ibu Wali Kota, pompanya juga sudah diganti yang besar-besar (kapasitasnya) sehingga air surutnya cepat," tegasnya. (Ghinan Salman)

(Artikel ini telah tayang di kompas.com dengan judul "Bu Risma dan Banjir Surabaya yang Surut dalam 3 Jam")

Baca Juga: Kasus Bocah 9 Tahun Nikahi Janda Usia 62 Tahun dengan 5 Anak: Ini Dampak yang Terjadi Akibat Pernikahan Dini