'Haus Darah', Kim Jong Un Tak Pernah Main-main dalam Mengeksekusi Musuhnya, Inilah 6 Metode Kejam yang Digunakannya

Tatik Ariyani

Penulis

Pimpinan Korea Utara, Kim Jong Un, memang terkenal kejam dengan metode eksekusi yang digunakan untuk para tahanan negara.

Intisari-Online.com - Pimpinan Korea Utara, Kim Jong Un, memang terkenal kejam dengan metode eksekusi yang digunakan untuk para tahanan negara.

Seorang kepala pertahanan dihukum mati dengan tembakan anti-pesawat karena berani menunjukkan perilaku 'tidak hormat' menurut negara.

Secara brutal, ia mengeksekusi kepala pertahanannya Hyon Yong Chol itu karena dia tertidur di sebuah acara militer.

Ratusan pejabat negara menyaksikan eksekusinya, yang dilakukan oleh regu tembak menggunakan senjata anti-aircraft.

Baca Juga: Punya 130 Dokter Khusus untuk Dia Sendiri, Ini 7 Rahasia Mengejutkan Kehidupan Mewah Kim Jong-un, Para Dokter Malah Kesulitan Lakukan Perbandingan Karena Hal Ini

Pada Oktober 2014, sebuah kelompok hak asasi manusia merilis gambar satelit yang menunjukkan aktivitas tidak biasa pada jangkauan senjata kecil di area pelatihan militer Kanggon.

Komite Hak Asasi Manusia di Korea Utara mengatakan gambar menunjukkan persenjataan besar untuk target yang sangat dekat.

Dikatakan 'penjelasan yang paling masuk akal' untuk gambar tersebut adalah 'eksekusi publik yang mengerikan' oleh tembakan anti-pesawat.

Melansir Mirror, berikut ini adalah metode-metode kejam yang digunakan Kim Jong Un dalam mengeksekusi tahanannya:

Baca Juga: Selalu Bawa Toilet Pribadi Saat Pergi, Kim Jong-Un Takut Kotorannya Diambil Orang, Fakta Ilmiah Sebut Kotoran Bisa Seperti Sidik Jari

1. Dieksekusi oleh regu tembak dengan senapan mesin

Jang Song Thaek adalah mentor politik sekali pakai Kim.

Ia digambarkan sebagai tokoh paling kuat kedua di Korea Utara. Ia juga menikah dengan bibi Kim.

Setelah sidang militer, Jang dieksekusi oleh regu tembak pada Desember 2013 oleh Kim dalam pembersihan pejabat dan keluarga.

Baca Juga: Dengar Teriakan 'Bethany Sudah Mati' Karena Jantungnya Sering Berhenti Berdetak Saat Marah, Tiba-tiba Balita Ini Bangun Lagi, Inilah Kondisi yang Dialaminya

Dia dieksekusi setelah berbagai tuduhan termasuk pengkhianatan dan korupsi.

Tubuhnya diduga diumpankan ke anjing-anjing kelaparan, meskipun laporan itu belakangan diragukan.

Selanjutnya, foto Jang dihapus secara digtal dari foto dengan para pemimpin Korea lainnya.

Lebih dari 500 orang, termasuk pejabat tinggi dan polisi, diperkirakan tewas ketika sebuah bangunan 23 lantai hancur di ibukota, Pyongpyang.

Kim menangkap para insinyur dan arsitek atas insiden tersebut, kemudian mengeksekusi mereka dengan senapan mesin oleh regu tembak.

Pada 2013, media Jepang dan Korea Selatan melaporkan bahwa mantan pacar Kim, Hyon Song-wol, juga dieksekusi oleh regu tembak. Selain itu ada banyak lagi orang yang dieksekusi dengan metode yang sama.

Baca Juga: Sudah Pakai Alat Pengaman Dua Lapis, Pria ini Heran Masih Bisa Hamili Istrinya, Akhirnya Protes dan Menuntut Perusahaan Alat Pengaman ini

2. Dibunuh dengan diaracun

Istri Jang Song Thaek, bibi Kim, tentu tidak senang setelah kehilangan suaminya dengan kejam.

Kemudian dilaporkan bahwa Kim Kyong Hui (68) meninggal karena stroke selama perdebatan sengit mengenai eksekusi suaminya pada Mei 2014.

Namun, seorang pe,belot mengatakan bahwa Kim Jong Un memerintahkan pembunuhan terhadap bibinya itu dengan meracuninya karena bibi Kim mengeluh tentang kematian suaminya.

Seiring dengan kematian bibi Kim, dikatakan Kim Jong Un memerintahkan sisa keluarga, sekitar 7 anggota, untuk dihukum mati.

3. Dibakar hidup-hidup dengan dilemparkan ke api

Wakil Menteri Keamanan Publik, O Sang-hon, seorang pembantu Jang Song Thaek, dibakar sampai mati.

Eksekusi itu dilakukan karena ia mengikuti instruksi Jang dan mengubah departemen pemerintahan mereka menjadi perlindungan kegaduhan.

Baca Juga: Jadi Suka Terbang Melawan Kodrat, Jutaan Kelelawar Ini Tiba-tiba Mati dalam Kondisi Hidung Memutih, Sindrom Misterius Ini Diduga Jadi Penyebabnya

3. Dimusnahkan denganmortir

Seorang wakil menteri angkatan darat dieksekusi dengan mortir karena dilaporkan minum dan berbicara selamawaktu berkabung resmi setelah kematian Kim Jong Il pada Desember 2011.

Kim Jong Un memerintahkan 'tidak ada jejak yang tertinggal, sampai ke rambut', menurut sumber di Seoul, Korea Selatan.

Kim Chol dipaksa untuk berdiri di tempat yang telah ditargetkan untuk mortir dan dilenyapkan.

Setelah mengeksekusi dengan mortir, Kim meningkatkan metodenya dengan penggunaan senjata anti-aircraft untuk memusnahkan musuh.

Artikel Terkait