Kasus Bom Rakitan Meledak di Bengkulu: Ini 5 Jenis Bom yang Pernah Digunakan Para Teroris di Indonesia, Ada Bom Paku Hingga Bom Mobil

Mentari DP

Penulis

Sebuah bom rakitan meledak di depan pintu rumah warga di Desa Padang, Kecamatan Semidang Alas, Kabupaten Seluma, Bengkulu

Intisari-Online.com - Kabar mengejutkan datang dari Bengkulu.

Dilansir dari kompas.com pada Minggu (12/1/2020), sebuah bom rakitan meledak di depan pintu rumah warga di Desa Padang, Kecamatan Semidang Alas, Kabupaten Seluma, Bengkulu, Sabtu (11/1/2020) pukul 06.40 WIB.

Karena kejadian ini, warga mendengar suara ledakan keras dan segera berhamburan keluar.

Kabid Humas Polda Bengkulu Komisaris Besar Polisi (Kombes Pol) Sudarno mengatakan, bom rakitan ini dimasukkan di dalam sebuah tas.

Baca Juga: Militer Iran Akui Tembak Jatuh Pesawat Ukraina, Ini Sejumlah Pesawat yang Ditembak Jatuh Karena 'Salah Sasaran'

Bom meledak tepat di pintu rumah kepala desa setempat.

Beruntungnya, tidak ada korban jiwa karena kejadian ini.

Namunsalah seorang warga bernama Alex alias Halidin (60) mengalami luka karena terkena ledakan pada bagian badan dan kakinya.

Dan Alex merupakan pemilik rumah itu sendiri.

Kasus pemboman bukanlah hal baru di Indonesia. Hanyaskala ledakan dan jumlah korbannya berbeda-beda.

Beberapa juga menggunakan bom rakitan.

Baca Juga: Setelah Makamnya Dibongkar,Polisi Ambil Sampel Racun dari Jenazah Lina, Buat Apa? Ini Penjelasan Ahli Forensik

Dari sejumlah kasus bom di Indonesia, berikut beberapa tipe bom yang pernah digunakan para teroris di Indonesia.

1. TNT 1 Kg dan RDX 50-150 Kg

Bom berjenis TNT seberat 1 Kg adalah bom RDX berbobot 50-150 kg merupakan bom yang digunakan pada peristiwaBom Bali 2002.

Dua ledakan sekaligus terjadi di Paddy's Pub dan Sari Club (SC) di Jalan Legian, Kuta, Bali.

Sedangkan ledakan terakhir terjadi di dekat Kantor Konsulat Amerika Serikat.

Kasus ini adalah kasus terorisme terparah di Indonesia dengan ledakan yang mampu menghancurkan satu gedung.

Bom ini menewaskan 202 orang dan 209 lainnya luka-luka.

2. Bom Rakitan

Bom rakitan merupakan bom yang digunakan pada kasus pemboman hotel JW Marriott dan Ritz-Carlton di Jakarta pada 17 Juli2009.

Daya ledak bom ini tidak sebesar bom Bali 2002.

Tidak dijelaskan secara detail spesifikasi bom tipe ini. Namun, dalam kasus ini tercatat 9 orang tewas dan 50 orang luka-luka.

Pemboman ini dilakukan oleh seorang priadengan metode bom bunuh diri.

Kasus serupa juga muncul di Bali pada 1 Oktober 2005 atau terkenal dengan sebutan Bom Bali 2.

Baca Juga: Wanita Ini Miliki 4 Ginjal dan Semuanya Berfungsi dengan Baik, Mengapa Ada Orang yang Miliki Lebih dari 2 Ginjal?

3. Bom Mobil

Masih dari JW Marriott pada Agustus 2003, di daerah Mega Kuningan kasus pemboman juga terjadi, namun bedanya bom kali ini berasal dari sebuah mobil yang meledak.

Diketahuimobil Toyota Kijangdengan nomor polisiB 7462 ZN yang dikendarai oleh Asmar Latin Sani.

Ledakan tersebut menewaskan 12 orang dan mencederai 150 orang.

4. Bom Panci

Bom ini sempat digunakan pada kasus Bom Panci di Kampung Kubang Bereum, Sekejati, Buahbatu, Bandung pada Juli 2017.

Bom tersebut meledak di sebuah perumahan dan memiliki daya ledak rendah dan tidak ada korban jiwa, dalam kasus tersebut.

Namun, bom ini juga berbahaya dan rumor menyebutkan jika kekuatan bom ini mampu melubangi kereta api meski belum terbukti kebenarannya.

Bom panci berisi paku dan rangkaian bahan peledak yang dirakit didalamnya.

5. Bom LPG

Bom jenis ini masuk tipe bom rakitan dimana digunakan pada pemboman di Jalan Thamrin, Jakarta pada 2016.

Terkenal juga dengan sebutan Bom Sarinah.

Menurut informasi bom ini terbuat dari casing power, rangkaian kabel, detonator, dan bahan peledak yang dimasukkan ke dalam gas LPG 3 Kg sebagai casing, dan lapu bohlam menjadi pemicunya.

Bom ini memiliki daya ledak rendah namun tetap saja berbahaya karena bisa mencelakai orang. (Afif)

Baca Juga: Dipaksa Nikahi Sepupu Sendiri, 4 dari 5 Anaknya Alami Kelainan Intelektual, Ternyata Ini Dampak dari Perkawinan Sedarah Secara Ilmiah

Artikel Terkait