Find Us On Social Media :

Kematiannya Bisa Sebabkan Perang Iran-AS, Rupanya Orang dari Dua Negara Tetangga Iran Inilah yang Bantu AS Bunuh Jenderal Soleimani

By Tatik Ariyani, Jumat, 10 Januari 2020 | 15:05 WIB

Setelah kematian Jenderal Qasem, seluruh rakyat Iran berduka di jalanan

Investigasi Irak terhadap serangan yang menewaskan kedua pria itu pada 3 Januari dimulai beberapa menit setelah serangan AS, dua pejabat keamanan Irak mengatakan kepada Reuters. Agen Keamanan Nasional menutup bandara dan mencegah puluhan staf keamanan untuk pergi, termasuk polisi, petugas paspor dan agen intelijen.

Menurut wawancara Reuters dengan dua pejabat keamanan dengan pengetahuan langsung tentang penyelidikan Irak, penyelidik telah berfokus pada bagaimana informan yang dicurigai di dalam bandara Damaskus dan Baghdad berkolaborasi dengan militer AS untuk membantu melacak dan menentukan posisi Soleimani.

Sumber Reuters lainnya adalah dua pegawai bandara Baghdad, dua pejabat polisi dan dua karyawan Cham Wings Airlines dari Suriah, sebuah maskapai penerbangan komersial swasta yang berkantor pusat di Damaskus.

Baca Juga: Tidak Banyak yang Tahu, Pria Ini Adalah Dalang Pembunuhan Jenderal Soleimani Sebenarnya, Bertujuan Melaksanakan Rencana Puluhan Tahun!

Penyelidikan dipimpin langsung oleh Falih al-Fayadh, yang bertindak sebagai Penasihat Keamanan Nasional Irak dan kepala PMF, badan yang berkoordinasi dengan milisi Syiah Irak, yang banyak di antaranya didukung oleh Iran dan memiliki hubungan dekat dengan Soleimani .

Informasi yang didapat Reuters dari salah satu pejabat keamanan Irak, penyelidik Badan Keamanan Nasional memiliki indikasi kuat bahwa jaringan mata-mata di dalam Bandara Baghdad terlibat dalam membocorkan rincian keamanan sensitif pada kedatangan Soleimani kepada Amerika Serikat.

"Para tersangka termasuk dua staf keamanan di bandara Baghdad dan dua karyawan Cham Wings -seorang mata-mata di bandara Damaskus dan satu lagi bekerja di pesawat," kata sumber itu.