Jika Perang Iran-AS Terjadi, Kapal Selam Nuklir Inggris yang Dilengkapi Rudal 6 Meter 'Siap Tembak Iran'

Tatik Ariyani

Penulis

Menurut sebuah laporan, sebuah kapal selam bertenaga nuklir Angkatan Laut Inggris siap untuk menyerang Iran jika ketegangan di Timur Tengah meningkat.

Intisari-Online.com - Menurut laporan, sebuah kapal selam bertenaga nuklir Angkatan Laut Inggris siap untuk menyerang Iran jika ketegangan di Timur Tengah meningkat menjadi pertempuran.

Kapal selam tersebut dipersenjatai dengan rudal 6 meter Tomahwak yang masing-masing membawa hulu ledak berkekuatan 1000lb (453 kg) yang cukup besar untuk menghancurkan sebuah bangunan.

Senjata ini memiliki jangkauan lebih dari 1.500 mil, bergerak dengan kecepatan 550 mph/meter per jam dan memiliki sistem pandun GPS yang memungkinkannya untuk berpindah target di tengah operasi, seperti melansir Daily Mirror, Minggu (5/1/2020).

Para petinggi angkatan bersenjata bekerja untuk memastikan Inggris siap mendukung AS secara militer mengingat kekhawatiran 'perang tak disengaja' antara Iran dan AS, katanya.

Baca Juga: Akibat KB suntik, rahim wanita ini bengkak hingga infeksi, Dia Pun Beri Peringatkan Bahaya Jalani KB Tidak Haid

Pasukan elit bekerja dari Layanan Udara Khusus dan Layanan Perahu Khusus juga dikatakan sedang menuju ke Irak, siap untuk misi penyelamatan.

Menteri Pertahanan Ben Wallace mengatakan dia telah memerintahkan HMS Montrose dan Pembela HMS untuk menemani kapal-kapal berbendera Inggris melalui Selat Hormuz untuk mengambil semua langkah yang diperlukan untuk melindungi kapal dan warga negaranya.

Seorang tokoh senior Inggris mengatakan kepada The Times, "Kami memiliki rencana A dan rencana B dan rencana 'tindakan darurat' jika semuanya dimulai.

"pasukan kami di wilayah tersebut telah diberitahu untuk mengarahkan kembali ke perlindungan pasukan."

Baca Juga: Harganya Capai Setengah Juta per Kilo, Buah Ini Bisa Bantu Sembuhkan Penyakit Jantung Hingga Kanker Usus Lho

Kantor luar Negeri dan MI6 memantau kegiatan 'jam demi jam' dengan para men, dengan para menteri percaya ada 40 persen kemungkinan Inggris akan diminta untuk menarik semua pasukannya dari Baghdad, Mail Online melaporkan.

Sumber-sumber pertahanan senior mengungkapkan bahwa Astute kelas hunter-killer (pemburu-pembunuh) sedang terdiam di berbagai target Iran.

Seseorang mengatakan kepada The Sun, "Tidak akan ada serangan pertama, tetapi setiap tindakan pencegahan sedang dilakukan, tergantung pada bagaimana Iran beraksi terhadap kematian Soleimani.

Baca Juga: Dari Jadi Pasangan 'Inses' Hingga Jadi 'Wanita Malam', Inilah Peran-peran Panas yang Pernah Dilakoni Ria Irawan, Ada yang Membuahkan Piala Citra

"Jika segala sesuatunya terurai dengan cepat, Inggris akan selalu berdiri bahu-membahu dengan AS.

"Parahunter-killer adalah kapal selam paling canggih di Angkatan Laut Kerajaan.

"Mereka adalah aset yang mematikan dan ada satu yang baik dalam jangkauan ran."

Pasukan Inggris juga telah diperintahkan untuk meninggalkan pelatihan pasukan Irak mereka dan berdalih untuk mengamankan kedutaan Inggris di Baghdad, menurut Sunday Times.

Kematian jenderal tinggi Iran Qasem Soleimani dalam serangan pesawat tak berawak AS pada hari Jumat telah memicu kekhawatiran Perang Teluk ketiga.

Soleimani terbunuh setelah intelijen menerima informasi bahwa pasukannya akan meluncurkan serangan penculikan terhadap warga negara Amerika dan diplomat di Timur Tengah.

Presiden AS Donald Trump juga mengklaim Jenderal Iran telah merencanakan serangan berdarah di London, lapor The Sun.

Baca Juga: Situasi Makin Genting, Iran Lanjutkan Senjata 'Kiamat' yang Dulu Ditakuti AS, Sementara ISIS Mulai Bebas dari Kekangan Iran dan AS

Roket ditembakkan di dekat kedutaan AS di Baghdad dan di pangkalan udara yang menampung pasukan Amerika kemarin, menurut laporan.

Rudal jelajah serangan darat Tomahawk terakhir kali ditembakkan oleh Angkatan Laut pada 2011 terhadap fasilitas militer Gaddafi di Libya.

Mereka juga digunakan di Irak pada tahun 2003 dan Afghanistan pada tahun 2001.

Rudal sering digunakan untuk serangan awal sebelum serangan besar-besaran.

Artikel Terkait