Penulis
Intisari-Online.com - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedandiserang pada 11 April 2017 saat berjalan menuju kediamannya, setelah menunaikan ibadah shalat Subuh di Masjid Al Ihsan, Kelapa Gading, Jakarta Utara.
Novel Baswedan diserang menggunakan air keras.
Akibat penyiraman air keras ini, kedua mata Novel terluka parah.
Dia pun sempat menjalani operasi mata di Singapura.
Nah, setelah lebih dari 2,5 tahun,Kepolisian RI (Polri) berhasil menangkap pelakunya.
Polisi menangkap pelaku pada Kamis (26/12/2019) malam, dilansir dari Kompas.com.
"Tadi malam (Kamis malam)."
"Tim teknis bekerja sama dengan Satkor Brimob, mengamankan pelaku yang diduga telah melakukan penyerangan kepada Saudara NB (Novel Baswedan)."
"Pelaku dua orang, insial RM dan RB. (Anggota) Polri aktif," ucapKepala Bareskrim Polri Komjen Listyo Sigit Prabowo dalam jumpa pers di Polda Metro Jaya pada Jumat (27/12/2019).
Baca Juga: Telapak Tangan Berkeringat Menandakan Penyakit Jantung, Mitos atau Fakta?
Bagaimana jika air keras mengenai kulit manusia?
Air keras memiliki kandungan mineral yang tinggi dan lebih besar dari jumlah normal deuterium isotop hidrogen.
Seperti air hujan yang jatuh pada permukaan akuifer, maka air itu akan menyerap kalsium, mangan, mangenesium karbonat, dan mineral lain dibanding air biasa.
Tingkat kekerasan air ditentukan oleh jumlah kandungan air mineralnya.
Air yang kadar GPG-nya di atas 3,5 dianggap air keras.
Ketika kalsium dan magnesium karbonat bertemu, maka mereka bertukar panas.
Inilah yang menyebabkan kegagalan dalam sistem aliran panas di tubuh.
Air keras yang mengenai kulit seseorang, membuat sebagian kecil dari mineral tertinggal.
Mineral inilah yang dapat meluluhkan kelembaban dan minyak alami dari kulit dan membuat kulit menjadi kering.
Bukan hanya itu, tetapi mineral dalam air keras juga menyebabkan kulit iritasi dan memicu berbagai masalah kulit yang ekstrim.
Terutama bagi orang dengan kulit sensitif.
Lalu kandungan dalam air keras dapat menyumbat pori-pori kulit dan menyebabkan kerusakan kolagen dan membuat penuaan pada kulit.
Selain akan menyebabkan kerusakan pada kulit wajah korban, para korban penyiraman air keras juga harus mengalami dampak buruk dari segi sosial dan ekonomi.
Air keras yang tak segera dibilas dengan air bersih biasanya akan menjalar serta memperparah kondisi korban sehingga bisa menyebabkan luka permanen.
Gangguan fungsional organ yang lain juga bisa terjadi, misalnya merembet ke pendengaran, penglihatan maupun kemampuan berbicara dan membatasi gerak tubuh korban.
Yang juga perlu diperhatikan, korban penyiraman air keras akan mengalami penurunan mental atau psikologis.
Kondisi yang menyedihkan seringkali membuat korban drop kejiwaannya.
Lingkungan sosial yang kurang mendukung juga membuat korban semakin terpuruk.
Baca Juga: 5 Penyebab Tak Terduga Serangan Jantung, Salah Satunya Suara Keras