Mengenang 15 Tahun Tragedi Mengenaskan Tsunami Nanggoe Aceh Darussalam, Ini Dia 5 Fakta Yang Harus Kita Ingat

May N

Penulis

15 tahun Gempa dan Tsunami Nanggroe Aceh Darussalam telah menewaskan dan melumpuhkan provinsi paling barat di Indonesia, ini dia faktanya

Intisari-online.com -Sejarah mencatat, 15 tahun yang lalu, bencana alam tsunami dan gempa berkekuatan 9.3 Richter telah melanda wilayah Aceh.

Aceh, yang saat itu masih bernama Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) mengalami kelumpuhan total akibat bencana hebat tersebut.

Banyak yang merasakan kepedihan mendalam akibat kehilangan keluarga, kerabat, tetangga dan teman dekat.

Dilansir dari Kompas.com, ini dia fakta yang harus selalu diingat dari peristiwa mengenaskan tersebut:

Baca Juga: Pantas Anak Bintang Legendaris Bruce Lee Sampai Geram Dan Menuntut 500 Milyar, Rupanya Restoran Cepat Saji Ini Bertindak 'Tidak Sopan' Terhadap Nama Besar Bintang Laga Tersebut

1. 167.000 orang meninggal dan hilang

Melansir data Bank Dunia, jumlah korban mencapai 167.000 orang, baik itu yang meninggal dunia maupun hilang.

Selain itu, tak kurang dari 500.000 orang kehilangan tempat tinggal.

Jumlah korban jiwa itu belum termasuk korban tsunami di wilayah lain.

Seperti diketahui, tsunami di Aceh diakibatkan gempa dangkal di laut bermagnitudo 9,3, yang jaraknya sekitar 149 kilometer dari Meulaboh.

Baca Juga: Inilah Sosok Siti Oetari, Janda Perawan Bung Karno yang Ternyata adalah Nenek Maia Estianty yang Juga Cicit HOS Tjokroaminoto

Secara keseluruhan ada 14 negara yang terkena dampak tsunami dengan jumlah korban mencapai 230.000 jiwa.

Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono pun menetapkan tiga hari masa berkabung pasca kejadian pada 26 Desember 2004 silam.

2. Pusat ambil alih

Pasca-kejadian, kendali pemerintahan di Aceh diambil alih pemerintah pusat.

Baca Juga: Ditawar Rp 1,7 Juta per Biji, Awalnya Pasangan Ini Hanya Bersih-bersih Kulkas dan Temukan Kacang Hijau 20 Tahun Silam, Kok Bisa?

Hal itu berdasarkan Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 8 Tahun 2004 tentang Langkah-langkah Penanganan Bencana Alam Gempa Bumi dan Tsunami di Provinsi NAD dan Sumatera Utara.

Dilansir dari dokumentasi Harian Kompas, dalam instruksi itu disebutkan seluruh pejabat eselon I Departemen Dalam Negeri (Depdagri) harus melakukan dukungan langkah-langkah komprehensif untuk bencana alam di Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) dan Sumatera Utara (Sumut).

Langkah itu meliputi penanganan darurat, pemulihan mental, rehabilitasi, serta dukungan penyelenggaraan pemerintah daerah (pemda) terutama di NAD.

Untuk itu dibentuk Tim Asistensi Pemulihan Pemda NAD dan Sumut yang beranggotakan pejabat eselon I dan II.

Baca Juga: Ayah Nikahi Putrinya Sendiri yang Inginkan Sang Ayah hingga Rebutan dengan Saudarinya, Begini Ngerinya Mutasi Genetik yang Buat Anak Hasil Inses Cacat

Dalam pelaksanaannya, tim asistensi dibantu para praja tingkat III (nindya praja) dari Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN).

3. Gempa terbesar

Tsunami Aceh terjadi akibat interaksi lempeng Indo-Australia dan Eurasia.

Interaksi ini menimbulkan gempa bermagnitudo 9,3 di dasar laut pada kedalaman 10 kilometer.

Baca Juga: Makan 6 Siung Bawang Putih Panggang Tiap Hari, 9 'Keajaiban' Ini Akan Terjadi pada Tubuh dalam Waktu 24 Jam!

Besarnya magnitudo tersebut menjadikan gempa ini sekaligus sebagai bencana paling mematikan di abad modern.

Tak sampai di sana, sebelum gempa terjadi, juga diikuti gempa sebelumnya dengan durasi antara 8-10 menit, yang sekaligus menorehkan sejarah tersendiri.

4. Gelombang tinggi

Setelah rentetan gempa panjang, permukaan air laut sempat surut.

Baca Juga: Penjara Ini Berubah Menjadi Medan Perang Antara Polisi Dan Narapidana, 1200 Pasukan Dikerahkan, Ternyata Berawal Dari Hal Ini

Hal itu menjadi tanda permulaan sebelum tsunami menerjang wilayah pesisir pantai.

Dengan kecepatan gelombang hampir 360 kilometer per jam, tinggi tsunami Aceh diperkirakan mencapai 30 meter.

Hal itu sama saja seperti tinggi 17 kali dari tinggi rata-rata orang dewasa dengan ketinggian rata-rata 170 sentimeter bila berdiri sejajar ke atas.

Namun, ketinggian gelombang ini tidaklah sama untuk semua wilayah.

Baca Juga: Harga Sudah Dimurahkan, Malaysia Tetap Tak Mampu Tebus 2 Unit Jet Tempur Kelas Rendah JF-17 Thunder, Kalah dengan Negara yang Satu Ini

5. Puluhan triliun rupiah

Pemerintah saat itu menaksir kerugian akibat tsunami mencapai puluhan triliun.

Hal itu lantaran porak-porandanya ratusan ribu rumah serta fasilitas umum dan sosial masyarakat.

Untuk mengatasi hal tersebut, pemerintah akhirnya melakukan pinjaman ke Bank Dunia dan Bank Pembangunan Asia (ADB).

Baca Juga: Terbongkarnya Misteri 10 Tahun Hilang, Pria Ini Ditemukan Tinggal Sisa Jasad di Belakang Mesin Pendingin

Menteri Pekerjaan Umum saat itu, Djoko Kirmanto menyatakan, pemerintah telah menetapkan tiga tahap program pembenahan Aceh dan Sumatera Utara (Sumut) pascagempa.

Pertama, program tanggap darurat yang dilakukan sampai akhir tahun 2005.

Kedua, program rehabilitasi yang dimulai sejak pertengahan tahun 2005 sampai pertengahan tahun 2006.

Ketiga, program rekonstruksi yang dikerjakan sampai akhir tahun 2009. (Dani Prabowo)

Baca Juga: Kecelakaan Masuk Jurang 150 Meter, Akad Nikah Ini Dilakukan di Depan Jenasah Korban Kecelakaan Bus Sriwajaya, Wakil Bupati Banyuasin Jadi Saksi

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "5 Fakta Gempa dan Tsunami Aceh, Tragedi yang Terjadi 15 Tahun Lalu..."

Artikel Terkait