Penulis
Intisari-online.com -Negara China selama ini selalu membantah aksi kekejaman yang mereka lakukan kepada umat Muslim Uighur.
Namun sudah semakin banyak pelapor pelanggaran yang berani bercerita kepada dunia mengenai pelanggaran HAM di dalam penahanan Muslim Uighur di China.
Dilansir dari worldofbuzz dan video dari DW News, seorang wanita Muslim Uighur bekas tahanan yang berhasil keluar dari penjara tersebut menceritakan penyiksaan yang diderita oleh para umat Muslim Uighur.
Khususnya untuk para wanita, yang dipaksa menyepakati 'kerjasama' untuk ikut proses 'pembelajaran' dengan pemerintah China.
Bagian dari kerjasama tersebut antara lain melakukan push-up dengan telanjang bulat.
Tidak hanya itu, berbicara dengan bahasa ibu, Uighur, juga merupakan hal terlarang dan jika melanggar akan diisolasi.
Namun yang paling buruk adalah adanya prosedur sterilisasi untuk wanita Uighur.
Setiap 10 hari, wanita-wanita Muslim Uighur dipaksa menerima suntikan di lengan mereka.
Hasil dari suntikan ini adalah wanita muda Uighur akan berhenti menstruasi, sehingga tidak dapat mempunyai keturunan.
Berita-berita ini sangat mengerikan, sampai-sampai seorang remaja beautyvlogger mencoba untuk meningkatkan kesadaran terhadap isu tersebut.
Hal ini dilakukannya dalam video TikTok tentang tutorial make up.
Feroza Aziz, remaja 17 tahun dari Amerika Serikat tersebut, awalnya membuat video tutorial membuat bulu mata agar lebih panjang.
Namun selanjutnya dia membicarakan tentang kekejaman yang ada di 'penjara' di wilayah Xinjiang.
Terdengar dengan jelas ucapan Feroza sembari mengajari followersnya bagaimana membuat bulu mata menjadi lebih panjang, seperti ini,
"Halo semua, aku ingin mengajarkan bagaimana mendapatkan bulu mata lebih panjang. Pertama, ambil alat pelentik bulu mata; kemudian, taruh itu kembali dan gunakan ponselmu untuk mengecek apa yang terjadi di China."
Dia menjelaskan umat muslim di China dipisahkan dari keluarga, diculik, diperkosa, dipaksa memakan daging babi, meminum alkohol dan mengubah agama mereka.
Lebih lanjut, Feroza mengatakan hal ini seperti situasi Holocaust, yaitu genosida yang dilakukan oleh Adolf Hitler.
Ia juga menekan semua orang agar menyebarkan kesadaran mengenai isu tersebut.
Sayangnya, video tersebut ditarik oleh TikTok dan akunnya juga terkena suspend.
Hal ini karena Feroza dianggap 'melanggar' Aturan Komunitas pada tanggal 25 November 2019, hari yang sama dia mengunggah video tersebut.
Feroza justru lebih berani, mengungkapkan apa yang terjadi di Twitter dan berkata:
"China takut jika kebenaran terungkap. Mari tetap menakuti mereka dan menyebarkan kebenaran tentang apa yang sebenarnya terjadi. Selamatkan umat Muslim #chineseholocaust #muslim."TikTok merupakan akun milik China, dan akun Feroza pada 27/11/2019 telah terblokir karena 'perilaku sebelumnya' dan bukan karena video mengenai kesadaran tentang Muslim Uighur.