Find Us On Social Media :

China Sebut Mesut Ozil Dibutakan Berita Palsu, Pengadilan Internasional Justru Sebut Banyak Narapidana China yang Berasal dari Muslim Uighur Dibunuh, Lalu Organnya Diambil Paksa

By Ade S, Selasa, 17 Desember 2019 | 10:39 WIB

Mesut Ozil disebut buta terkait kritikannya soal kondisi Muslim Uighur

Intisari-Online.com - Kritikan pesepakbola Jerman, Mesut Ozil, kepada pemerintah China terkait kondisi Muslim Uighur berbuntut panjang.

Selain pertandingan Arsenal, klub yang dibela Ozil, melawan Manchester City tidak ditayangkan di oleh stasiun televisi China, Ozil pun sampai diundang untuk datang ke China.

Hal ini berawal dari postingan Instagram dan Twitter Ozil di mana dirinya menuduh Muslim tetap diam atas perlakuan buruk terhadap minoritas Muslim Uighur, Quran dibakar. Masjid ditutup. Sekolah mereka dilarang," tulis Ozil.

Pihak berwenang China diyakini telah menahan 1,8 juta warga Uighur dan minoritas Muslim lainnya yang dituduh menyembunyikan "pandangan agama yang kuat" dan "ide yang secara politis salah" dalam jaringan luas 1.300-1.400 kamp interniran sejak April 2017.

Baca Juga: Mesut Ozil Dikecam China Setelah Berkomentar Tentang Kekejaman Mereka pada Muslim Uighur, China: 'Dia Dibutakan dan Disesatkan oleh Beberapa Laporan Palsu'

 

Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Geng Shuang mengatakan bahwa Ozil telah disesatkan oleh 'berita palsu' tentang apa yang terjadi di XUAR dan harus melihat sendiri situasinya.

"Dia dibutakan dan disesatkan oleh beberapa laporan palsu dan kata-kata yang tidak benar," kata Geng pada konferensi pers reguler di Beijing.

"Kami menyambut Ozil untuk mengunjungi Xinjiang untuk melihat-lihat. Selama dia memiliki hati nurani, dapat membedakan yang benar dari yang salah dan menegakkan prinsip objektif dan tidak memihak, dia akan melihat Xinjiang yang berbeda."

Ozil boleh disebut telah dibutakan oleh berita palsu, namun fakta mengejutkan sekaligus memilukan terkait Muslim Uighur juga terbongkar pada pertengahan tahun ini dalam pengadilan internasional.

Baca Juga: Pantas Mesut Ozil Sampai Geram, Ini 5 Peraturan 'Kejam' China untuk Muslim Uighur, dari Larang Pakai Jilbab Hingga Larang Puasa Ramadhan

Melansir Forbes pada Selasa (18/6/2019), sebuah temuan menyebutkan bahwa tahanan di Tiongkok dibunuh untuk dipanen organ tubuhnya.

"Pengambilan organ paksa" dari tahanan Tiongkok ini termasuk penyelidikian bersama  praktisi Falun Fong dan Muslim Uighur oleh pengadilan independen pada (17/6).

Menurut pengadilan independen Tiongkok, menyimpulkan pengambilan organ, telah dilakukan selama bertahun-tahun di seluruh Tiongkok pada skala yang signifikan.

Namun, mereka belum membongkar atau memastikan bahwa ini terkait dengan industri transplantasi di Tiongkok. Namun pengambilan paksa organ ini dilakukan sampai hari ini.

Temuan ini menyoroti perkiraan jumlah transplantasi aktual yang terjadi, lebih tinggi dari pasokan organ yanbg tersedia.

Kesaksian dari mantan tahanan mengatakan, ekstraksi organ dilakukan pada korban hidup yang terbunuh selama prosedur mereka.

Keputusan akhir ini mengkukuhkan pernyataan bahwa pengambilan organ secara paksa menyalahi hati nurani tahanan telah melibatkan sejumlah besar korban.

Laporan terpisah telah meyebutkan pasar organ semacam itu memang sangat laris dan mendapat perhatian serta memiliki nilai jual fantastis di Tiongkok.

Baca Juga: Berkedok Pusat Pelatihan, China Legalkan Kamp Cuci Otak Muslim Uighur

Kembali pada tahun 2014, pemerintah Tiongkok mengklaim praktik pengambilan organ dari tahanan yang dieksekusi akan dihentikan.

Namun, menurut pengadilan tidak demikian, "Praktisi Falun Gong mungkin menjadi sumber utama pasokan organ."

Falun Gong adalah kelompok spiritual berbasis meditasi yang dilarang, namun memiliki anggota sekitar 10.000 dan sempat melakukan protes di Beijing.

 

Ribuan anggota Falun Gong telah dipenjara, namun tidak dipastikan apakah Muslim Uyghur juga menjadin korban dalam kasus ini.

Pengadilan mendengar bukti dari kelompok hak asai manusia, penyelidik dan ahli medis pada bulan Desember tahun lalu dan juga April tahun ini.

Kesimpulannya bahwa jumlah transplantasi jauh lebih tinggi daripada angka resmi yang diklaim, ini tanpa penjelasan masuk akal  dari seluruh infrastruktur yang dibangununtuk praktik tersebut.

Meski demikian Tiongkok selalu mengklaim bahwa mereka selalu mengikuti prinsip-prinsip panduan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tentang transplantasi organ manusia.

Berbagai laporan telah memperkirakan jumlah transplantasi di Tiongkok berkisar antara 60.000 hingga 100.000 per tahun.

oziBaca Juga: Mesut Ozil Rayakan Pernikahan dengan Biayai 1.000 Operasi Anak-anak Kurang Mampu

Penjelasan yang meyakinkan adalah pengakuan aktivis Falun Gong yang dipenjara, dia mengatakan pada The Guardian bahwa "setelah satu bulan di kamp penjara, semua orang diborgol dan dimasukan ke dalam mobil van lalu dibawa ke rumah sakit besar."

Baca Juga: Pantas Mesut Ozil Sampai Geram, Ini 5 Peraturan 'Kejam' China untuk Muslim Uighur, dari Larang Pakai Jilbab Hingga Larang Puasa Ramadhan