Ngeri! Pria Ini 'Merampok' 750 Kuburan dan Simpan 29 Mayat Anak-anak di Rumahnya, Sang Ibu Syok Mengetahui Kenyataan Itu, Tapi Polisi Kaget Setelah Mendengar Pengakuannya

Afif Khoirul M

Penulis

Namun, sungguh memilukan ketika orang uanya masuk ke dalam rumah ia melihat pemadangan tak menyenangkan di dalamnya.

Intisari-online.com -Dunia ini menyimpan banyak sekali kisah-kisah mencengangkan untuk diceritakan.

Salah satunya kisah seorang pria bernama Anatoly Moskvin asal Nizhny Novgorod, sebuah kota kecil 321 Kilometer dari Moskow.

Kisahnya terjadi pada tahun 2011 silam, ketika itu orangtuanya tengah mengunjungi Anatolyn di apartemennya.

Namun, sungguh memilukan ketika orang uanya masuk ke dalam rumah ia melihat pemadangan tak menyenangkan di dalamnya.

Baca Juga: Toni-Ann Singh Dinobatkan Jadi Miss World 2019, Dengan Ini, Kelima Titel Kontes Kecantikan Terbesar Dunia Diklaim Oleh Wanita Kulit Hitam

Mayat-mayat berbentuk mumi dengan pakaian wanita disimpannya selama bertahun-tahun.

Alhasil kedoknya selama ini pun terbongkar dan polisi mulai menangkapnya

Ia juga dianggap tidak sehat secara mental, untuk itu sebelum diadili ia harus tetap di klinik psikiatri.

Menurut Dailymail, Moskvin adalah seorang pria yang jenius. Dia sanggup berbicara dalam 13 bahasa berbeda dan juga bekerja sebagai sejarawan dan jurnalis.

Baca Juga: Pria Ini Mungkin Tidak Akan Cacat Seumur Hidup Kalau Saja Ibunya Tidak Melakukan Tes Kehamilan Ini, 'Dia Diberi Tablet Saat Mengandung Saya'

Kelainannya dimulai saat ia berusia 12 tahun, waktu itu ia dipaksa mencium mayat gadis yang berusia 11 tahun saat di pemakaman.

Sejak saat itulah ia mulai tertarik pada hal-hal yang bersifat okultisme.

Polisi mengatakan Moskvin selalu mengumpulkan informasi terkini tentang kehidupan setiap gadis yang kuburannya ia gali.

Selanjutnya, ia membawanya ke apartemennya untuk mulai memproduksi boneka dari sisa-sisa manusia.

Mayat-mayat tersebut berpakaian seperti boneka dan beberapa diantaranya mengenakan pakaian wanita layaknya sedang berpesta.

Setiap gadis yang diculiknya berusia antara 15-26 tahun saat mereka meninggal.

Moskvin dikatakan telah mengunjungi lebih dari 750 pekuburan ketika ia memburu mayat-mayat itu.

Dia sering tidur di bangku makam selain itu ia juga tidur di peti mati saat ia tidak berada di rumah.

Baca Juga: Pria Ini Mungkin Tidak Akan Cacat Seumur Hidup Kalau Saja Ibunya Tidak Melakukan Tes Kehamilan Ini, 'Dia Diberi Tablet Saat Mengandung Saya'

Meskipun kisah mengenai Anatoly Moskvin, si kolektor 29 mayat dan telah menjarah 750 kuburan telah lama.

Laporan dari pihak kepolisian terus muncul beberapa tahun setelah kasusnya, hal ini tak lain setelah ia dibebaskan dari psikiatri pasca penangkapan Moskvin.

MenurutDaily Mirror, petugas medis meyakini bahwa Moskvin tak lagi dianggap berbahaya.

Pasca ditangkap, ia mengakui 44 tuduhan penggalian kuburan dan mengalahgunakan gadis-gadis ini untuk kepentingan pribadi.

Meski mengakui penjarahan tersebut, menurut data-data setidaknya 750 kuburan telah dijarah Moskvin demi mendapatkan mayat anak-anak gadis.

Menurutnya, hal yang dilakukan Moskvin adalah sebuah upaya ilmu pengetahuan untuk menyadarkan mereka kembali.

Baca Juga: 7 Manfaat Bawang Merah untuk Kesehatan, Termasuk Kendalikan Diabetes dan Kolesterol, Bisa Dikonsumsi dengan Mencampur Kacang Hijau!

Namun, setelah ditangkap Mosvin tidak dapat diadili secara langsung karena ia dianggap tidak sehat secara mental, sebagai gantinya ia dikirim ke psikiatri setelah itu diadili.

Sebelum diadili beberapa wawancara ekslusif tentang pendapat Moskvin dirilis oleh Mirror, dalam pernyataannya ia disebut sebagaijenius', dan penulis makalah ilmiah, yang memberikan berbagai penjelasan atas perilaku mengerikannya.

"Saya sedang menunggu sains untuk menemukan jalan bagi gadis-gadis ini untuk hidup kembali," kata Moskvin para interogatornya.

"Saya ingin menjadi ahli dalam membuat mumi" penjelasannya

"Aku ingin berkomunikasi dengan gadis-gadis ini." tambahnya lagi

"Aku berbaring di kuburan dan mencoba menghubunginya. Aku mendengarkan apa yang dikatakannya. Seringkali mereka memintaku untuk mengajak mereka jalan-jalan." katanya.

Polisi juga mengatakan bahwa tindakannya tidak termotivasi oleh hasrat seksual dengan anak-anak ini.

"Dia membenci seks dan menganggap hal itu menjijikkan," kata seorang petugas.

Artikel Terkait