Penulis
Intisari-Online.com – Seperti diketahui bersama, aktor dan model asal Taiwan, Godfrey Gao, meninggal dunia karena serangan jantung pada pada Rabu (27/11/2019).
Gao diduga terkena serangan jantung saat syuting acara "Chase Me".
Dua minggu pasca kematiannya, dunia maya dihebohkan dengan beredarnya video momen Godfrey Gao, dari mulai tak sadarkan diri hingga berujung pada kematiannya.
Salah satu video, diunggah di Weibo pada Kamis (12/12/2019), menunjukkan rekaman langsung yang diambil dari tenda kru.
Baca Juga: Viral Tempel Bawang Putih di Tangan Bisa Atasi Sakit Gigi, Benarkah Bisa? Ini Penjelasan Dokter
Dan video tersebut lantas menuai kecaman dari warganet lantaran penanganan pertama terhadap Gao dinilai tidak profesional.
Di dalam video terlihat aktor 35 tahun itu sedang berlari dengan komentator berbicara, "Godfrey Gao meningkatkan kecepatannya, tapi oh! dia tampaknya telah mencapai batasnya!".
Kamera kemudian dipotong pada gambar lain yang memperlihatkan Godfrey Gao berbaring di flower bed dan beberapa selebriti terlihat melewatinya.
Komentator dan kru bahkan terdengar tertawa.
Di video klip kedua, yang diunggah di hari yang sama, seseorang terlihat melakukan CPR.
Sepanjang 30 detik, tidak ada asisten medis ataupun ambulans.
Setelah video tersebut viral, beberapa warganet menyalahkan CPR yang dilakukan dengan salah, seperti dilakukan terlalu lambat.
Selain itu, warganet juga menemukan seluruh upaya penyelamatan dilakukan tidak profesional, seperti ambulans yang tidak siaga di tempat kejadian.
"Sama sekali tidak ada ambulans di dekat itu. Apakah menyelamatkan hidup seseorang adalah permainan?" tanya seorang warganet di Weibo seperti dikutip dari Asia One pada Jumat (13/12/2019.
"Dia sudah berbaring di flower bed tapi tak seorang pun memeriksa dia. Mereka bahkan tertawa," tulis warganet lain.
Kemarin, pada Minggu (15/12/2019), jenazah Gao dikremasi.
Bicara soal penyakit jantung ternyata banyak macamnya.
Mulai dari serangan jantung, katup jantung, jantung koroner, aritmia (gangguan irama jantung), dan beberapa lainnya.
Dengan banyaknya potensi masalah semacam itu, maka tak menutup kemungkinan kita bisa berada dalam kondisi di mana orang di samping kita tiba-tiba mendapat serangan jantung.
Jika sudah begitu, maka kesigapan kita dalam memberi pertolongan menjadi hal yang sangat dibutuhkan.
"Rasanya dada sangat sakit kayak mau mati, seperti ditekan benda berat. Enggak ada cara lain segera bawa ke rumah sakit."
Demikian penuturan dokter spesialis jantung dan pembuluh darah di Heart Center Siloam Hospital Lippo Village, Vito Damay di Jakarta pada Jumat (3/8/2018) kemarin.
Jika ada dalam situasi tersebut, orang yang terkena serangan jantung harus diberi ruang untuk bernafas.
Salah satu caranya bisa dengan membuka bajunya agar dia bisa bernafas senyaman mungkin.
Selain itu, buat orang-orang sekitar tidak dalam situasi mengerumuni.
"Jangan dikerubungi, jangan dipakai selfie atau direkam. Bawa ke rumah sakit," tuturnya.
Jika orang yang terkena serangan jantung tersebut memiliki obat yang dibekali dokter, maka obat tersebut bisa diminumkan.
Biasanya, kata Vito, adalah obat bawah lidah yang berfungsi untuk meredakan gejala serangan jantung.
Namun, obat itu tidak membuat kita menunda untuk membawanya ke rumah sakit melainkan hanya bisa diberikan ketika dalam perjalanan ke rumah sakit.
"Itu untuk meredakan gejala saja tapi tidak menyelamatkan nyawa dia, atau menghancurkan pembekuan darah," kata Vito.
Hal terakhir yang bisa dilakukan adalah berdoa semoga dia masih bisa bertahan hingga rumah sakit.
"Karena banyak orang (serangan jantung) enggak bisa sampai ke rumah sakit," ucapnya.
Alasan netizen marah terkait kasus Godfrey Gao cukup beralasan.
Sebab, menurut mereka seharusnya disediakan ambulans di sekitar lokasi. Apalagi mengingat acara mereka terkait sesuatu yang ekstrem.
(Rintan Puspita Sari/ Nabilla Tashandra)
(Artikel ini telah tayang diKompas.comdengan judul "Beredar Video Detik-detik Terakhir Godfrey Gao, Warganet Dibuat Geram” dan “Tips Pertolongan Pertama Saat Terjadi Serangan Jantung")
Baca Juga: Gempa Magnitudo 6,8 Guncang Kabupaten Kepulauan Talaud: Ini Alasan Mengapa Indonesia Rawan Gempa