Penulis
Intisari-online.com -Di pertengahan tahun 2019 warganet dihebohkan dengan sebuah aplikasi yang bisa mengubah wajah menjadi tua ataupun muda.
Dengan tagar #agechallenge, tentu kita semua tahu aplikasi apa yang digunakan untuk mengubah wajah dan melihat bagaimana muka kita ketika sudah tua.
Tidak hanya warganet, artis tanah air pun sampai mencobanya juga.
Hal ini terlihat dari banyaknya unggahan artis yang menggunakan aplikasi tersebut bersama dengan pasangannya.
Baca Juga: Diculik Sejak Balita, Anak Ini Ditemukan 18 Tahun Kemudian Berkat Aplikasi FaceApp
Namun seorang pemuda yang tahu kemampuan aplikasi ini menggunakan aplikasi FaceApp untuk sesuatu yang sangat menguntungkannya.
Melansir darinakita.grid.idseorang remaja laki-laki diduga menggunakan aplikasi ini untuk tujuan terselubung.
Tangkapan layar percakapan dariWhatsAppdi postingan tersebut menampilkan seseorang yang sedang mencari remaja pria ini.
Seseorang yang mencari remaja pria ini diduga adalah sang kekasih.
Akhirnya remaja pria ini mengaku bahwa ia sedang berada di rumah neneknya.
Sang kekasih sayangnya tidak dengan mudah percaya terhadap remaja pria itu dan meminta bukti foto.
Dengan luwesnya remaja pria itu langsung mengirimkan foto dirinya bersama dengan sosok wanita berkerudung.
Wanita tersebut mengenakan krudung biru gelap dan memiliki banyak keriput di wajahnya layaknya seorang nenek.
Akan tetapi wanita di dalam foto yang dikirim oleh remaja pria itu diduga bukan sosok asli.
Melainkan ia menggunakan filter dari aplikasiFaceAppagar terlihat lebih tua dari usia sebenarnya.
Meskipun menyenangkan, pengguna tampaknya harus lebih berhati-hati dalam menggunakan aplikasiFaceApp.
Pasalnya,FaceAppternyata bisa saja menyebarkan, menyimpan, bahkan menjual foto pengguna untuk tujuan komersial meski foto tersebut telah dihapus.
Kemungkinan itu tertuang dalam bagian persetujuan dan ketentuan pemakaian dari aplikasiFaceApp.
Bagian tersebut biasanya memang jarang dibaca karena kebanyakan pengguna cenderung buru-buru menekan tombolagree.
Dalam kebijakan privasinya, FaceApp menyatakan dengan terang-terangan bahwa foto yang diunggah pengguna bisa digunakan oleh pihak FaceApp untuk keperluan apapun, termasuk kepentingan komersil.
Baca Juga: Mudah Tersinggung? Ini 11 Tanda Anda Memiliki EQ Lemah, Salah Satunya Mudah Tersinggung
Selain itu, kekhawatiran muncul lantaran FaceApp dikembangkan oleh perusahaan asal Rusia bernama Wireless Lab yang berbasis di St. Petersburg.
Domain perusahaan ini pun dikaitkan dengan tuduhan adanya campur tangan Rusia dalam pemilu AS.
Karena itulah kemudian muncul sebuah kabar viral di mana FaceApp diisukan dapat mencuri foto pengguna yang tersimpan dalam ponsel secara diam-diam.
CEO FaceApp, Yaroslav Goncharov sendiri telah menepis tudingan tersebut. Ia mengatakan bahwa FaceApp tidak melakukan tindakan jahat apapun pada foto milik pengguna yang telah diunggah.
"Kami hanya mengunggah foto yang telah dipilih untuk kemudian diedit. Anda dapat memeriksanya dengan menggunakan pencari yang tersedia di internet," ungkapnya.
Mendengar pernyataan tersebut, media asal Amerika Serikat, Buzzfeed pun melakukan penelitian.
Penelitian tersebut dilakukan untuk melihat apakah ada aktivitas mencurigakan dari FaceApp pada saat digunakan dan setelah digunakan.
Dikutip dari kompastekno yang melansir Buzzfeed, Selasa (23/7/2019), mereka kemudian menjalankan aplikasi tersebut di sejumlah perangkat berbeda.
Baca Juga: Jangan Dibuang Dulu, Nyatanya Jaring Buah Ini Miliki 5 Manfaat yang Tak Terduga Berikut!
Buzzfeed menggunakan ponsel Android dan iOS. Selain sistem operasi yang berbeda.
Buzzfeed juga melakukan pengujian dengan dua izin aplikasi FaceApp yang berbeda.
Satu diberikan izin untuk mengakses foto pengguna, satu lainnya tidak diizinkan.
Setelah itu Buzzfeed mengunggah sebanyak empat gambar lewat aplikasi tersebut.
Hasilnya, tidak ada aktivitas mencurigakan yang dilakukan oleh aplikasi ini.
Secara teori, jika FaceApp mencuri foto atau data lain tanpa sepengetahuan pengguna, maka aplikasi ini akan menghabiskan banyak data ketika aktif pada "background".
Tapi dari penelitian tersebut, meski FaceApp tetap aktif walau tidak digunakan, lalu lintas data secara keseluruhan yang terlihat pada ponsel hanya sekitar 43 MB dalam waktu satu jam.
Jumlah data yang dikeluarkan ini terbilang wajar, karena bukan hanya aplikasi FaceApp yang bekerja pada background, ada pula Gmail, Twitter, Facebook, dll.
Dua peneliti lainnya juga menyatakan hal serupa. Jumlah lalu lintas data yang dihasilkan tidak menunjukkan adanya aktivitas mencurigakan.
Will Strafach, seorang peneliti sekaligus CEO dari Guardian Firewall juga mengatakan bahwa telah melakukan pengujian pada aplikasi FaceApp.
Ia pun menilai sah-sah saja jika para pengguna menaruh kecurigaan dan waspada pada aplikasi ini.
Senada dengan Will, peneliti keamanan asal Prancis, Baptiste Robert juga mengatakan bahwa pengguna boleh curiga tetapi jangan menuduh tanpa bukti.
Baca Juga: Indonesia Merdeka Sinyal 2020, Pemerataan Akses Telekomunikasi dan Informasi Segera Terwujud
"Orang-orang ketakutan karena di balik perusahaan FaceApp adalah orang Rusia.
Yang ingin saya katakan adalah, boleh-boleh saja curiga, tetapi jangan menuduh tanpa bukti.
Di sini kami tidak memiliki bukti teknis untuk berteriak tentang adanya skandal," katanya.
Pihak FaceApp sendiri mengklaim bahwa foto milik pengguna yang telah diedit disimpan di dalam server yang dijalankan oleh Amazon dan Google.
Baca Juga: Apa Makna di Balik Tol Langit ‘Palapa Ring’?
Meski demikian, tak menutup kemungkinan jika kemudian FaceApp menyalahgunakan foto pengguna untuk berbagai kepentingan.
Pasalnya pada halaman persetujuan pun pengguna telah diberi tahu, bahwa foto yang diunggah akan menjadi milik FaceApp dengan lisensi yang abadi.
Artikel ini telah tayang di Nakita.grid.id dengan judulGara-gara FaceApp, Remaja Pria ini Berhasil Selingkuhi Pacarnya Berkali-kali, Begini Akal Bulusnya!dan KompasTekno dengan judul FaceApp Berbahaya atau Tidak? Eksperimen Ini Membuktikan