15 Tahun Hidup di Liang Kubur, Pria Tunawisma Ini Harus Merangkak Keluar Lubang dengan Sangat Hati-hati Agar Tak Menakuti Orang, Begini Kesehariannya

Muflika Nur Fuaddah

Penulis

Stojanovic mengatakan bahwa hidup di antara sisa-sisa manusia tidak sama mengerikannya dengan masyarakat manusia.

Intisari-Online.com - Pada 2013, seorang pria tunawisma, Bratislav Stojanovic, diketahui memiliki kehidupan aneh dan tak biasa di kuburan Nis, Serbia selatan.

Dilansir dari International Busines Times, mantan pekerja konstruksi itu tidak pernah memiliki pekerjaan tetap.

Dia selalu menghabiskan waktunya mencari lilin di kuburan.

Tujuannya ialah untuk membuatnya tetap hangat di bawah tanah.

Baca Juga: Suka Makan Lontong? Jangan Makan Lagi Lontong yang Seperti Ini Ya! Ternyata Bisa Sebabkan Kanker dan Kemandulan

Bawah tanah? Ya, pria ini hidup di lubang kuburan.

Gaya hidup yang keras seperti itu memang cukup sulit.

Tetapi dengan menemukan lilin menjadi lebih sulit.

Hal itu lantaran kuburan itu sudah tidak digunakan.

Baca Juga: Brutal, Sambil Cekikikan Sekelompok Remaja Ini Tega Memukuli Domba Menggunakan Tongkat Kayu, Batu-bata, dan Merobek Tanduknya, Hakim: Kalian Patut Masuk Penjara

Artinya, semakin sedikit orang yang mengunjungi kuburan itu.

Stojanovic mengatakan bahwa hidup di antara sisa-sisa manusia tidak sama mengerikannya dengan masyarakat manusia.

"Awalnya saya takut, tetapi pada waktunya saya terbiasa."

Baca Juga: Inilah Hewan Paling Berharga di Dunia Tinggal Satu-satunya di Dunia, Hewan Ini Dijaga Pasukan Militer Khusus dengan Senjata Selama 24 Jam

Sekarang saya lebih takut pada yang hidup daripada yang mati," katanya kepada Reuters.

Tapi dia tetap berhati-hati untuk tidak menakuti orang ketika muncul dari sarang bawah tanahnya.

"Setiap kali saya ingin merangkak keluar, saya pertama-tama memeriksa apakah ada orang di sekitar."

Baca Juga: Sering Dengar Kebisingan Aneh di Balik Dinding, Pria Ini Nekat Membongkarnya dan Mendapati Inilah yang Ditemukannya Kemudian

"kalau tidak saya bisa menakuti seseorang sampai mati," kata Stojanovic.

Rumah baginya adalah ruang beton yang dipenuhi sampah, yang membentang hanya dua meter persegi.

Mantan pekerja bangunan itu melakukan diet makanan yang dia kumpulkan dari tumpukan sampah.

Baca Juga: Niatnya Meminum Teh Kemasan Agar Meredakan Dahaga, Wanita Ini Justru Demam dan Keracunan, Tidak Disangka Ada 'Jeli' Kental Menjijikkan Di Dalam Tehnya!

Dia juga terus-menerus mencari puntung rokok yang jatuh di tanah.

Hidup di kuburan adalah hidup yang sepi, tidak mengejutkan.

Stojanovic dulu punya teman yang juga tinggal di kuburan dan pacar, tapi tidak lagi.

"Saya punya teman yang juga tinggal di kuburan, tetapi dia pergi karena makamnya lembab."

"Aku punya pacar, juga tunawisma, tetapi dia sudah pergi. Dia meninggal, tetapi lebih baik untuk mengatakan bahwa dia sudah pergi," katanya.

Stojanovic juga tidak tahu nama tuan rumahnya karena nama-nama di nisan yang rusak telah terkikis.

Baca Juga: Kisah Para Nelayan yang Memergoki 'Putri Duyung' Sedang Menangis Lirih di Atas Batu Karang, Pihak Berwenang Sampai Kerahkan Pasukan

Ketika tidak menelusuri sampah, Stojanovic melewatkan waktu di kuburan dengan mengamati orang-orang mengunjungi gereja dan menghitung berapa lama mereka menghabiskan waktu di dalam.

Dia menjelaskan apa yang membuatnya pindah ke kuburan dan mengganggu ketenangan orang mati selama 15 tahun belakangan.

"Ketika orang-orang tunawisma lain merampok saya di beberapa kesempatan, saya telah memutuskan untuk menemukan tempat di mana tidak ada yang akan mengganggu saya, bahkan polisi."

Artikel Terkait