Find Us On Social Media :

Kisah Dewi Hughes yang Menghipnotis Diri Sendiri untuk Bisa Turunkan Berat Badan Hingga 80 Kg, Ini 7 Trik Diet Kenyang Darinya

By Ade S, Jumat, 22 November 2019 | 19:17 WIB

Andalan Dewi Hughes saat gemuk, sehat bisa dibeli, tiap badannya skait minta suntik ke dokter.

Intisari-Online.com - Dewi Hughes juga tidak pernah merasa sebaik sekarang. Pada usia 48 tahun, ia merasa jauh lebih sehat daripada sebelumnya.

Presenter televisi yang juga dikenal dekat dengan dunia anak-anak ini sudah kehilangan total 80 kg bobot tubuhnya.

Bukan tanpa alasan Hughes menjalani diet yang hasilnya mencengangkan banyak orang. Kondisi Hughes pada akhir 2015 rupanya mengubah total pola pikirnya.

Sebelum itu, Hughes paling pantang ke dokter apalagi periksa darah. Ia malas berhadapan dengan fakta-fakta tidak menyenangkan akibat obesitasnya. “Jadi mending tidak tahu sekalian,” ungkapnya.

Baca Juga: Hanya dengan 1 Minyak Ini! Yuk Turunkan Berat Badan Hingga Lindungi Organ Jantung? Simak Manfaat Lainnya Juga

Bukannya tanpa usaha menurunkan berat badan, dulu Hughes sudah merasa terganggu dengan obesitasnya. Namun segala macam diet yang dicobanya tidak pernah mempan. Cerita klasik, memang.

Rutinitas ke dokter yang tidak bisa dihindari Hughes adalah suntik painkiller (penghilang rasa sakit). Kaki, pundak, pinggang, bahkan seluruh badannya langsung tidak terasa sakit lagi setelah keluar dari ruang dokter. Ia merasa tak perlu menjaga kesehatan karena “bisa membeli” pengusir rasa sakit.

“Begitu keluar ruang dokter, langsung bisa dansa-dansa,” katanya tergelak.

Setelah dua tahun tergantung pada painkiller, tubuh Hughes resisten. Painkiller tak lagi mempan mengusir rasa sakitnya. Pada usia 45 tahun, Dewi Hughes terkapar tak berdaya di atas tempat tidurnya, masih kesakitan meski sudah diberi painkiller.

Baca Juga: Dijamin Berat Badan Turun dalam Waktu Empat Minggu dengan Diet Ini, Mau Coba?

“Desember 2015, painkiller enggak ngaruh. Pulang itu masih sakit, pakai obat juga enggak hilang (rasa sakitnya),” kenangnya.

Pengalaman itulah yang membuat Hughes bertekad mengubah hidup. Ia menyesalkan jika dirinya merepotkan orang lain. Dari sana, tercetus pola pikir baru bahwa dirinya mesti sehat (bukan kurus) sehingga bisa bermanfaat bagi orang lain.

 

Enggak pakai olahraga

Memang sudah jalan hidup, suatu hari, Hughes menemukan sebuah video yang menggelitiknya. Seorang nenek-nenek sekitar 90 tahunan tampak begitu sehat dan bugar, bahkan masih olahraga hingga berkebun. “Saya harus seperti dia,”tekadnya.

Terinspirasi dari sana, ia melakukan riset kecil-kecilan. Kunci yang ia dapatkan yakni makan real food, berpikir positif, dan ujung-ujungnya mendekatkan diri pada Pencipta. “Gampang bener, enggak pakai olahraga,” akunya antusias.

Pola makan yang diikutinya banyak melibatkan sayuran padahal ia tidak terlalu menyenanginya. “Tidak suka, (rasanya) kayak jamu,” tutur Hughes tentang apa yang dirasakan lidahnya. Menu perta manya adalah campuran kailan, jeruk nipis, dan jahe. Lama-lama, Hughes mulai bereksperimen dan menikmatinya.

Gaya makan yang diikutinya memang cenderung raw food, alias makanan mentah. Berhubung Hughes tidak bisa memasak, ia memaksakan diri, berusaha mengikuti cara makan tersebut. Jika makan keluar, Hughes menyiapkan menu untuknya dari rumah.

Pada tahap awal, bobot tubuhnya berkurang hingga 11 kg dalam sebulan. Olahraga yang ia lakoni hanya jalan kaki pergi-pulang dari rumah ke supermarket. Ia juga tidak lagi mengonsumsi gluten, gula, apalagi gorengan. Selain itu, Hughes juga tidak memasukkan garam dalam menunya.

Baca Juga: Setelah Turunkan Berat Badannya Hingga 90 kg, Pria Ini Capai Mimpinya Jadi Seorang Polisi, Apa Rahasianya?

Kondisi tubuhnya kian membaik, enak, enteng. Ia lebih bebas saat bersujud, lari, berdiri. Badannya bugar dan ia bahagia. “Jadi orang kurus ternyata enak,” gelaknya saat dihubungi Intisari.

Selama menjalani dietnya, Hughes mengganjar dirinya dengan sayur urap dan udang bersambal bila beratnya turun. Selain itu ia juga membeli buah-buah impor mahal.

Lama kelamaan, Hughes beralih ke buah-buahan lokal untuk membantu petani lokal. Lucunya, sekarang ia justru alergi dengan buah impor.

 

Tidak menyiksa

Hughes mengklaim diet yang dilakoninya tidak menyiksa. Kuncinya adalah makan makanan alami yang tumbuh di atas bumi dan disinari matahari. Diet kenyang ala Hughes antara lain tidak membatasi asupan buah dan sayur, menghindari makanan kemasan, dan makan karbohidrat pengganti nasi.

Selain itu, Hughes juga menerapkan hipnoterapi untuk menunjang gaya hidupnya. Ia membingkai ulang pemikirannya tentang sesuatu. Penekanannya bukan hanya soal pola makan, tetapi pola pikir. “Badan berat, pikiran berat,” kata Hughes yang kini juga sibuk sebagai hipnoterapis.

Hipnoterapi yang ia lakukan dimaksudkan untuk mengubah reaksi terhadap sesuatu. Misalnya seseorang sangat menyenangi junk food, dengan hipnoterapi, reaksinya berubah menjadi tidak mau makan junk food.

Meski dulu Hughes tidak didukung keluarga dan teman-temannya, bahkan dianggap aneh, ia tetap konsisten melakoni diet. Mulai dari niatnya tidak ingin sakit dan merepotkan orang lain, Hughes berhasil menyingkirkan 80 kg selama 15 bulan.

Baca Juga: Pierre Roland Jadi Kurus Gara-gara Idap Diabetes: Inilah Sel-sel 'Liar' Penuh Rasa Lapar yang Membuat Berat Badan Pasien Diabetes Turun Drastis

Tergila-gila Gula

Menurut Hughes, seorang penyuka manis selalu memiliki sisi kelam tersembunyi. Ia yang juga dulu penggila rasa manis, menyadari kebutuhan rasa manis sebagai kompensasi atas kehilangannya.

“Menggilai rasa manis itu ternyata adalah kompensasi dari kehilangan kemanisan dalam hidup,” tutur dia.

Menyadari hal itu, Hughes melakukan hipnoterapi bagi dirinya sendiri. Mencari “kemanisan” yang hilang sehingga ia bisa memahami dirinya. Kini, Hughes bisa melakukan praktik hipnoterapi dan membantu kliennya yang juga punya masalah dengan rasa manis.

Ia akan menggali alasan pasiennya tergila-gila pada “gula”, bukan hanya melarang seseorang makan atau minum manis. Setelah membereskan bagian tersembunyi, menurut Hughes, takkan ada ngidam yang manis-manis lagi.“Otomatis keinginan mencari gula-gula dalam kehidupan itu hilang.”

Sebagai gantinya, Hughes menggunakan rasa manis buah-buahan untuk memberikan gula pada asupannya. “Saya paling suka nanas,” ungkap perempuan kelahiran 2 Maret 1971 ini. Selain itu, Hughes juga kerapmenggunakan semangka.

 

Diet Kenyang Hughes

Artikel ini sudah tayang di Majalah Intisari edisi Juli 2019 dengan judul "Siasat Sehat Empat Sahabat" oleh Natalia Mandiriani.

Baca Juga: Ini 6 Alasan Mengapa Menurunkan Berat Badan Tidak Perlu Terlalu Drastis, Salah Satunya Bisa Merusak Hati