Find Us On Social Media :

Gara-gara Geng Narkoba, Pemerintah Meksiko Kebingungan Negaranya Berubah Seperti Zona Perang, Setiap Hari Ada Korban Pembunuhan, Mayatnya Ditumpuk dan Digantung Dengan Isyarat Seperti Ini

By Afif Khoirul M, Kamis, 14 November 2019 | 12:00 WIB

Kelompok kartel Sinaloa atau El Chapo

Intisari-online.com - Meski bukan negara perang, Meksiko saat ini dikategorikan sebagai negara yang sangat tidak aman di dunia.

Negara Amerika latin itu telah mencapai puncak perang narkoba pada 2006-2012, namun saat ini hal serupa juga kembali terjadi.

Menurut The Guardian, pertarungan tanpa ampun antar kartel-kartel narkoba telah melewati batas kewajaran.

Pada Agustus tahun ini misalnya 19 mayat dimutilasi, sembilan diantaranya ditemukan digantung setengan telanjang di jembatan sebelah barat ibukota.

Baca Juga: Gara-gara Minum Susu Ini, Balita Berumur 2 Tahun Ini Nyaris Meninggal Karena Derita Anemia dan Pendarahan Dalam Parah, Waspadalah!

Salah satu yang sedang memuncak saat ini adalah Cartel Jalisco New Generation (CJNG) yang semakin dominan melakukan serangan.

Disamping itu ada kartel Sinaloa yang juga mendominasi dan diklaim sebagai kartel narkoba terbesar di sana.

Pemerintah sampai kebingungan untuk membendung laju pembantaian tanpa henti yang dilakukan oleh para geng narkoba.

Mereka melakukan pembunuhan dengan tujuan untuk mengintimidasi geng saingan, dan juga menantang pihak berwenang.

Baca Juga: Viral Video Penampakan Ikan 'Berwajah Manusia', Ternyata Ada Sebab-sebab Tertentu Ini Dibalik Kemiripan Tersebut!

Pada 2017 tingkat pembunuhan dari 172,51 kematian dilaporkan per 100.000 penduduk, ini seperti zona perang di negara tidak berkonflik.

Para ahli menyalahkan serangan militer terhadap kartel narkoba yang diluncurkan oleh mantan presiden Felipe Calderon pada 2006 karena memecah belah mereka menjadi faksi-faksi yang bertikai yang lebih kecil.

Akibatnya geng narkoba menjadi semakin kecil dan saling bertikai satu sama lain, tak jarang tindak kekerasan dilakukan untuk mengintimidasi saingan.

Sebelumnya, geng narkoba yang melakukan pembantaian menyembunyikan mayat korban di penguburan atau melarutkannya dalam bahan kimia.

Baca Juga: Menangkan Lotere Sebesar Rp 223 Miliar, Pria Ini Menghabiskannya Secara Gila-gilaan hingga Bangkrut dan Jadi Tukang Sampah

Tapi geng Jalisco memeiliki reputasi kejam langsung menantang pihak berwenang, dan melakukan pembunuhan secara terang-terangan menurut catatan New York Times.

Pada 2011 kartel Jalisco membuang 35 mayat di jalan bebas hambatan di negara pantai Veracruz.

Tahun 2012, kartel narkoba Zetas membuang 49 mayat yang sudah dipenggal di sebuah jalan raya di utara Meksiko, dan pada tahun yang sama mereka mengeluarkan sembilan mayat dari jembatan dan meninggalkan 14 kepala yang terpenggal di dekat balai kota.

Di bagian lain Meksiko, kerumunan yang marah memukuli dan menggantung lima orang yang dicurigai sebagai penculik, meninggalkan beberapa tubuh mereka tergantung di pohon.

Baca Juga: Bahaya Dibalik Demam 'Boba', Ini 5 Hal yang Harus Anda Pahami Jika Ingin Minum Boba

Para tersangka telah ditahan oleh sekitar 180 warga desa di negara bagian pusat Puebla. 

Pemerintah negara bagian mengatakan bahwa polisi dan tentara dikirim ke daerah itu untuk mencoba menghentikan serangan itu, tetapi penduduk desa dari dusun Tepexco dan Cohuecan tidak akan membiarkan mereka.

Ketika pembunuhan menurun selama beberapa tahun antara 2012 dan 2015, banyak yang berpikir perang narkoba di Meksiko mereda. 

Tetapi pembunuhan meningkat lagi tahun lalu, dan di Meksiko sekarang terjadi lebih banyak pembunuhan daripada yang terjadi selama tahun puncak pembunuhan pada tahun 2011.

Baca Juga: Mimpi Punya Rumah Sendiri Harus Tertunda Bertahun-tahun, Tak Disangka Telepon yang Dikira Penipuan Ini Mampu Wujudkan Keinginannya

Pada paruh pertama tahun 2019, Meksiko mencatat rekor pembunuhan sejumlah 17.608 naik 5,3% dibanding tahun 2018.

Saat ini pemerintah Meksiko belum menunjukkan langkah berani untuk memberantas geng narkoba, sebaliknya mereka hanya meredakan konflik yang ada.

Sebelum ini bulan lalu anak Raja Narkoba ditangkap, namun polisi langsung melepaskannya karena justru membuat situasi tidak terkendali.

Parahnya usai dilepaskan, polisi yang ikut dalam operasi penangkapan ditemukan tewas dengan 155 tembakan.

Tercatat di negara berpenduduk 125 juta sekarang memiliki 100 pembunuhan sehari secara nasional.

Baca Juga: Bahaya Dibalik Demam 'Boba', Ini 5 Hal yang Harus Anda Pahami Jika Ingin Minum Boba