Find Us On Social Media :

Digunakan Wisatawan untuk 'Bersenang-senang' di Tengah Teriknya Hari, Gajah ini Mati Mengenaskan

By Muflika Nur Fuaddah, Senin, 4 November 2019 | 08:00 WIB

 

Intisari-Online.com - Seekor gajah remaja telah mati karena kelelahan setelah memberikan tumpangan wisatawan pulang-pergi dalam panasnya cuaca di Sri Lanka.

Gajah, bernama Kanakota, pingsan setelah terus berjalan dengan kaki dibelenggu sambil membawa kursi yang berat dan menyakitkan di punggungnya.

Dia berada di bawah ancaman konstan dari bullhook tajam atau senjata seperti tombak yang digunakan pawang untuk mengendalikan hewan liar.

Para pegiat mengatakan kematian ini sepenuhnya dapat dicegah pada gajah berusia 18 tahun.

Baca Juga: Sering Dinilai Jorok, 5 Kebiasaan Ini Justru Baik untuk Kesehatan, Jangan Jijik Lagi Ya!

Karena mereka masih remaja harusnya menjadi peringatan bagi orang-orang untuk tidak mengendarai gajah.

Kanakota, seorang jantan, telah menghabiskan empat tahun terakhir memberikan tumpangan di sepanjang jalan-jalan Sigirya yang sibuk.

Ia akan berjalan di samping lalu lintas yang sibuk.

Untuk masing-masing gajah dikenakan biaya sekitar $ 30, wisatawan akan dibawa ke benteng batu kuno dalam perjalanan yang berlangsung hingga satu jam.

Penduduk setempat yang menyaksikan beberapa jam kejadian tragis itu mengatakan Kanakota melakukan tiga perjalanan dalam satu hari setelah parade yang melelahkan malam sebelumnya.

Saat akan perjalanan yang keempat, yang terjadi pada 16 Oktober, ia menolak untuk pindah.

Baca Juga: Menghidupkan Kembali Sapi Zaman Batu yang Sudah Punah, Pertanian Ini Juga Diisi Hewan yang Sudah Punah dari Abad 17