Penulis
Intisari-Online.com – Sebuah kejadian tak terduga terjadi di Chiang Mai, Thailand, pada Sabtu (26/10/2019) kemarin.
Seorang pemandu wisata Sanchai Phaoarun (58) asal Thailand disengat tawon hingga tewas.
Ketika polisi tiba di tempat kejadian, mereka menemukan tubuh pemandu wisata itu yang bengkak dan penuh memar.
Sebab, tawon-tawon itu berpesta di tubuhnya selama 4 hari.
Kata Letnan Kolonel Sampan Yotin kepada Chiang Mai City Life, menyakini bahwaz korban tersandung, jatuh, dan menderita sengatan anafilaksis.
Seperti yang kita tahu bersama bahwa sengatan tawon sangat berbahaya.
Sehingga beberapa orang pasti berupaya menghindarinya.
Namun, bagaimana sengatan tawon bisa membuat seseorang meninggal?
Perlu Anda tahu, sengatan tawon adalah kondisi ketika bagian tubuh tertusuk atau tersengat tawon (tawon adalah sebutan untuk lebah besar).
Tapi baik tawon, lebah, atau lebah madu umumnya tidak menyengat. Mereka hanya akan menyengat ketika merasa terancam.
Catatan lain, efek dari sengatan tawon umumnya ringan dan bisa ditangani di rumah.
Tapi jika jumlah tawon yang menyengat banyak atau korban yang tersengat memiliki alergi terhadap racun, efeknya bisa lebih mematikan.
Sengatan tawon memang mengandung racun yang bisa menyebabkan pembengkakan dan rasa nyeri.
Dan racun tersebut bisa menyebabkan reaksi alergi hebat pada beberapa orang.
Inilah yang mungkin menyebabkan kematian.
Apalagi reaksi ini lebih sering terjadi pada orang dewasa dibanding anak-anak.
Risiko orang tersengat lebah juga kecil kecuali kita berada di area hutan, kebun, atau area budidaya lebah.
Risiko tersebut semakin meningkat ketika dia memakai parfum, mengenakan pakaian berwarna terang, atau sedang mengonsumsi makanan atau minuman manis.
Alasannya, tawon dan lebah tertarik pada bau menyengat dan warna cerah.
Jika seseorang tersengat tawon, korban akan menghasilkan berbagai reaksi. Mulai dari nyeri, rasa panas, bentol, hingga bengkak.
Umumnya, gejala akan hilang dalam hitungan jam.
Tapi untuk bentol dan bengkak bisa beberapa hari antara 2 hingga 5 hari, tergantung reaksi tubuh.
Penanganannya pun cukup sederhana menurut Dr dr Tri Maharani, M.Si SP.EM, seorang pakar toksinologi seperti dilansir dari Kompas.com pada Jumat (11/1/2019).
Bagian yang bengkak perlu dikompres dengan es atau kalau tersisa sengatannya, bisa dicabut.
Lalu, pasien diberikan analgesik dan obat-obatan antihistamin atau corticosteroid sampai pembengkakan berkurang.
Bila tawon yang menyengat berjumlah banyak, maka hal ini bisa menyebabkan hiperalergi yang jika tidak ditangani akan berlanjut menjadi anafileksis hingga sistemik atau merusak organ hanya dalam hitungan hari.
Efek yang paling fatal adalah menyebabkan edema paru akut atau kondisi di mana terjadi penumpukan cairan di paru-paru yang membuat pasien kesulitan bernapas.
Namun untuk efek terakhir, ini terjadi jika Anda disengat tawon beracun seperti tawon V affinis. (Shierine Wangsa Wibawa)