Ditemukan Kulit Ular yang Menyerap Logam Berat dan Timbulkan Bercak Hitam, Ular Laut yang Lebih Besar Tumbuh Semakin Menghitam?

Tatik Ariyani

Penulis

Goiran dan Shine juga melihat ular laut yang lebih besar, yang dapat tumbuh hingga 1,5 meter di perairan yang sama.

Intisari-Online.com - Dr Claire Goiran dari Universitas Kaledonia Baru dan Profesor Rick Shine dari Universitas Macquarie Australia telah mempelajari ular laut berkepala penyu di Baie des Citrons selama 15 tahun.

Mereka menemukan bercak-bercak gelap di kulit ular menyerap logam-logam berat.

Lebih jauh, ular-ular itu telah tumbuh semakin gelap seiring polusi.

Baca Juga: Pemakamannya Dihadiri Ribuan Orang, Kisah Kelam Gadis yang Gemparkan Bangladesh Ini Akhirnya Berbalas Setimpal untuk 16 Orang yang Bertanggung Jawab Atas Kematiannya

Saat mempelajari subjek kecil yang tidak berbisa, Goiran dan Shine juga melihat ular laut yang lebih besar, yang dapat tumbuh hingga 1,5 meter di perairan yang sama.

Ahli biologi profesional tidak dapat meneliti secara luas.

Sehingga mereka meminta bantuan para amatir untuk melacak populasi yang mereka coba pelajari.

Baca Juga: Sering 'Membangkang', Susi Dipastikan Tak Berkutik Jika Tetap jadi Menteri karena Kini Luhut Diberi 'Kesaktian' Ini oleh Jokowi

Namun, hanya sedikit yang mendapat bantuan dari kelompok yang tidak biasa seperti kelompok Goiran dan Shine.

Ini adalah kelompok yang terdiri dari 7 wanita, yang berenang di teluk secara teratur menyebut diri mereka "nenek yang fantastis."

Nenek-nenek ini segera mengambil kamera ke dalam air dan mengirim foto-foto ular laut yang lebih besar yang mereka temui kepada para ilmuwan.

“Luar biasa,” kata Shine dalam sebuah pernyataan, “mereka menemukan sejumlah besar ular laut yang sangat mematikan di sebuah teluk kecil yang ditempati setiap hari oleh gerombolan penduduk lokal dan penumpang kapal pesiar.

Baca Juga: Ingat, Jangan Pernah Coba Panaskan Ulang 6 Jenis Makanan Umum Masyarakat Indonesia Ini, Ini Alasannya!

Namun tidak pernah ada kasus gigitan oleh ular-ular tersebut.

Meskipun tidak disarankan untuk mendekati ular berbisa, Shine mangatakan bahwa ular-ular yang lebih besar itu sangat tenang.

Baca Juga: Tidak Nafsu Makan dan Demam pada Bayi Ini Dikira Karena Tumbuh Gigi, Rupanya Ia Mengidap Suatu Penyakit Sampai Harus Dioperasi

"Saya sering mendengar penyelam bercerita tentang ular yang agresif, tapi saya belum pernah melihatnya."

Shine mengatakan kepada IFLScience bahwa tim belum menyelidiki apakah ular laut yang lebih besar juga semakin gelap karena polusi.

Tetapi ia berpikir jangkauan mereka yang lebih besar dapat mengurangi paparan polusi.

Baca Juga: Nelayan Ini Mendadak Kaya Setelah Temukan 'Kotoran Termahal di Dunia' Seharga Rp4,5 Milliar, Mengapa Harganya Semahal Itu?

Artikel Terkait