Penulis
Intisari-Online.com -Seorang ibu baru meninggal beberapa saat setelah melihat bayi pertamanya ketika rahimnya ditarik keluar.
Melansir Metro, Kamis (17/10/2019), Alisa Tepikana (22) dilaporkan meninggal dalam keadaan sakit luar biasa ketika organ internalnya ditarik keluar dari tubuhnya.
Wanita yang baru saja menjadi ibu ketika melahirkan bayi pertamanya mengalami koma dan meninggal karena syok setelahmenderita serangan jantung di Nizhneserginskaya, Rusia.
Dokter yang menangani persalinannya kini menghadapi hukuman penjara maksimal tiga tahun.
Baca Juga: 5 Solusi Alami untuk Atasi Hipotiroid, Salah Satunya dengan Diet Bebas Gluten
Diwartakan Metro, Alisa hanya punya waktu tersenyum pada putrinya yang baru lahir sebelum dokter kandungan tiba-tiba menarik rahimnya.
Disebutkan dokter kandungan tersebut awalnya mencoba menarik plasenta dari rahimnya, namun kondisinya terbalik.
Usaienam bulan penyelidikan pada kasus ini, sebuah tuduhan kelalaian yang menyebabkan kematian dilayangkan terhadap dokter.
Kepala dokter di rumah sakit, Elena Barannikova, mengatakan kepada Komite Investigasi Rusia bahwa petugas medis yang terlibat tidak melakukan 'tindakan kekerasan' selama insiden tersebut.
Baca Juga: Semakin Anda Berumur Semakin Tak Tertarik Lagu Baru, Apa Alasannya?
Namun klaimnya ditolak oleh para ahli medis setelah dilakukan analisis mendalam.
Plasenta Alisa seharusnya terlepas secara manual oleh dokter di bawah pengaruh bius, investigasi menemukan.
Komite mengatakan dalam sebuah pernyataan, "Penarikan tali pusar yang tidak terkontrol atau tidak tepat menyebabkan inversi uterus yang penuh.
“Organ-organ wanita ditarik, lalu didorong kembali ketika sudah terlambat. Dokter yang bertugas tidak mengenali komplikasi kelahiran yang mengancam jiwa.
Baca Juga: Semakin Anda Berumur Semakin Tak Tertarik Lagu Baru, Apa Alasannya?
“Akibatnya, bantuan medis diberikan dengan penundaan yang sangat besar.
"Rahim diposisikan ulang 4 jam 15 menit kemudian ketika perdarahan masif dan syok yang tidak dapat dikembalikan sudah berkembang, bersama dengan gagal jantung.
"Kesalahan dokter memperburuk situasi dan menyebabkan hilangnya banyak darah, syok hebat, dan serangan jantung, gagal jantung dan kematian pasien", kata para ahli.
Sementara saat insiden, kerabat Alisa mengatakan bahwa mereka mendengar jeritannya ketika mereka menunggu di rumah sakit.
Ayah Alisa, Dmitry Malyukov (47) mengatakan, "Putriku menderita, dia berteriak kesakitan, tetapi dokter tidak memerhatikan."
Dia mengatakan telah mendengar bahwa dokter 'menarik tali pusar dengan kekuatan nyata' seperti 'sesuatu dari Abad Pertengahan'.
Ibu Alisa, Svetlana Malyukova (42) menambahkan, "Tidak ada permintaan maaf, atau upaya (dari pihak rumah sakit) untuk menghubungi kami."
Dokter akan menghadapi persidangan atas kematian Alisa. Dia telah menghadapi tindakan disipliner, menurut laporan media setempat.
Sedangkan bayi Alisa, Anya, sekarang diasuh oleh ibunya dan suaminya Nikolay Tepikin (22).
Rahim terbalik adalah keadaan medis di mana organ berubah keluar dan menjulur ke vagina atau di luar saluran vagina.
Rahim terbalik bisa terjadi ketika traksi terlalu banyak diterapkan pada tali pusat dalam upaya untuk melepaskan plasenta.
Kondisi ini juga merupakan risiko ketika proses persalinan secara normal.
Baca Juga: Kulit Leher Belakang Menebal dan Terlihat Hitam? Bisa Jadi Tanda Adanya Penyakit Ini