Find Us On Social Media :

Pria Ini 'Tiba-tiba' Masuk Jajaran Miliarder Indonesia Gara-gara Sahamnya Melonjak 'Tak Wajar' Hingga Perdagangannya Dihentikan Bursa

By Ade S, Kamis, 17 Oktober 2019 | 14:45 WIB

Nico Po, CEO PT Pollux Properti Indonesia Tbk

Mencerminkan fundamental?

Meski harganya naik pesat, banyak analis yang meragukan kenaikan saham Pollux mencerminkan fundamentalnya. BEI pun sempat mempertanyakan kenaikan saham ini pada bulan Agustus lalu. Manajemen Pollux pun mengklaim kenaikan harga saham itu sejalan dengan kinerja keuangannya.

Di bulan September, bursa menghentikan sementara perdagangan saham Pollux karena terus melonjak tak wajar.

Nico mengatakan, kenaikan harga Pollux Properti mencerminkan fundamental properti investasi perusahaan, yang menghasilkan pendapatan berulang.

Pada semester I-2019, Pollux mencetak pendapatan Rp 403,51 miliar atau naik 197,29% dibanding setahun sebelumnya. Dus, laba bersih ikut terkerek 200,5% menjadi Rp 35,85 miliar. Kenaikan tersebut disumbang hasil penjualan properti mencapai 93,34% dari total pendapatan perusahaan.

Namun, beberapa analis menilai, melesatnya harga saham Pollux belum tentu karena fundamentalnya. Pasalnya, saham ini memiliki likuiditas yang kecil. Jumlah kepemilikan publik hanya 15%

"Saham ini memiliki likuiditas yang sangat kecil, sehingga harga mungkin saja tidak mencerminkan fundamental perusahaan," kata John Teja, Direktur PT Ciptadana Sekuritas.

Dalam wawancara KONTAN sebelumnya, analis OSO Sekuritas Sukarno Alatas juga menilai, karena saham POLL yang tersebar masih 15%, akan sangat mudah untuk menaikkan harga saham ini.

Baca Juga: Miliarder Ini Akan Bayar Rp250 Juta Bagi Pria untuk Menggoda Pacarnya, Berminat?