Jonghyun SHINee, Sulli, dan Orang Lain yang Kehilangan Harapan Buktikan Bahwa Penyakit Mental Tak Boleh Disepelekan

Mentari DP

Penulis

Sulli, mantan anggota girlgroup f(x) dan seorang aktris, ditemukan tewas pada Senin (14/10/2019) di rumahnya pada pukul 15.20 waktu setempat.

Intisari-Online.com - Kabar duka datang dari dunia K-Pop.

Sulli, mantan anggota girlgroup f(x) dan seorang aktris, ditemukan tewas pada Senin (14/10/2019) di rumahnya pada pukul 15.20 waktu setempat.

Dilaporkan Yonhap, salah satu media di Korea Selatan, Sulli ditemukan tidak bernyawa di lantai 2 rumahnya di Seongnam, Korea Selatan oleh managernya.

Kepolisian Korea Selatan sendiri sudah mengonfirmasi bahwa Choi Jin-ri, nama lengkap Sulli, meninggal dunia karena bunuh diri.

Baca Juga: Jenderal Polisi Hoegeng Iman Santosa, Jenderal yang Jujur dan Berani Hingga Akhir Hayatnya

Dilaporkan Sulli melakukan aksi gantung diri.

SM Entertainment, selaku agensi yang menaungi Sulli, juga telah memberikan pernyataan resmi.

SMmembenarkan bahwa mantan personel girlband f(x) meninggal dunia dan menyampaikan duka cita mereka.

Kabar kematian Sulli langsung menghebohkan seluruh penggemar K-Pop.

Nama Sulli sendiri langsung menjadi trending topic nomor 1 worldwide dan seluruh penggemar memberikan belasungkawa sedalam-dalamnya kepada keluarga, teman, dan penggemar Sulli.

Sebelum mengakhiri hidupnya, Sulli dikenal sebagai seorang idol dan aktris. Dia dikenal karena kecantikannya dan kebaikan hatinya.

Namun memang beberapa tahun terakhir ini, Sulli mengaku mengalami masalah kesehatan mental.

Bahkansejak kecil ia memang memiliki kecenderungan mengalami perasaan depresi.

Ada beberapa hal yang membuatnya merasa depresi dan tertekan.

Pertama, dia sering mendapat komen negatif dari media sosial. Tentang caranya berpakaian atau sikapnya.

Baca Juga: Hasil Visum Jadi Bukti Bidan dan Dokter Ini Selingkuh, Begini Penjelasan Lengkap Tentang Laporan Visum di Indonesia

Kedua, ada juga karena hubungannya dengan sang pacar.

Bahkan Sulli menjadi salah satu pembawa acara reality show berjudul "The Night of Hate Comment".

Di mana acara tersebut membahas reaksi mereka atas berbagai komentar pedas dari netizen dancyberbullying.

Jika benar, artinya Sullimengalami penyakit mental(mental illness)yang tidak boleh dipandang remeh oleh siapapun juga.

Masih ada harapan

Benar kalau penyakit mental tidak selalu terlihat jelas tanda dan gejalanya, karena mereka yang mengalaminya seolah menjalani hari seperti orang normal pada umumnya.

Namun sesungguhnya, mereka yang mengalami itu (tidak peduli apakah ia selebritas atau tidak, sangat mungkin dia adalah orang di sekitar kita) berjuang setiap hari untuk terlihat normal.

Itulah sebabnya penyakit mental tidak boleh dianggap remeh.

Pandangan dan stigma kita terhadap orang dengan penyakit mental cenderung masih negatif, inilah yang membuat mereka sulit untuk terbuka dan dibantu untuk pulih.

Orang menganggap orang yang sakit mental disebabkan oleh aib, kutuk, santet, dll. Bahkan dikaitkan sebagai orang yang tidak memiliki landasan agama yang benar.

Persoalannya adalah mereka mengalami penyakit yang serius, sama seperti penyakit jasmani lainnya.

Hal inilah yang harusnya dipahami bersama.

Jangan lagi bercanda soal penyakit mental dan jangan sepelekan mereka yang mengalami kondisi ini.

Penyakit mental yang serius sangat terkait dengan penderitaan dan hilangnya harapan yang dirasakan oleh penderitanya.

Baca Juga: Dirintis Sejak SMA, Kini Usaha Gula Semut Milik Anwar Beromzet Ratusan Juta per Bulan dan Dijual ke Mancanegara

Akhirnya tak jarang bagi mereka berpikir untuk mati aliassuicidal thought (pemikiran bunuh diri).

Bagi mereka, bunuh diri adalah jalan keluar dari penderitaan dan sakit yang dialaminya.

Untuk orang-orang yang kehilangan harapan akibat penyakit mental seperti ini, intervensi dari orang-orang di sekitarnya sangatlah penting.

Pendampingan khusus dan tulus akan sangat berarti dan menolong mereka untuk menemukan setitik harapan.

Yang tentu saja, harapan itu akan menghambat mereka untuk melukai diri sendiri maupun bunuh diri.

Jadilah harapan bagi mereka dengan cara berikut ini dilansir dariPscyhologytoday.com:

1. Jadilah sahabat yang tulus bagi mereka, dengarkan, dan dukung mereka.

Arahkan mereka untuk mendapatkan bantuan profesional seperti psikolog maupun psikiater.

Dampingi mereka selalu. Ya, selalu.

2. Untuk menyelamatkan mereka yang cenderung memiliki pikiran untuk bunuh diri, jauhkan mereka dengan alat atau apa saja yang bisa membantu mereka untuk bunuh diri.

Faktanya, orang yang bunuh diri biasanya merencanakan waktu bunuh dirinya hanya beberapa jam sebelum itu terjadi.

Ingatlah pula, bahwa harapan adalah sebuah perasaan yang bisa dibangun.

Pikiran kita bisa dibentuk sedemikian rupa untuk memiliki harapan yang akan menolong kita untuk mencapai kualitas hidup dengan mental yang sehat. (Tika)

Baca Juga: Hebat! Pelari Wanita Ini Berhasil Kalahkan Salah Satu Rekor Usain Bolt Hanya 10 Bulan Setelah Melahirkan

Artikel Terkait