Penulis
Intisari-online.com - Pada era digital seperti sekarang ini, seringkali kita melihat seseorang memamerkan gaya hidup yang super mewah.
Padahal, mungkin orang itu tidak memiliki pekerjaan yang jelas, namun bagaimana bisa hidup mewah?
Kasus yang sama terjadi pada pria ini.
Gara-garapamerkan gaya hidupnya yang supermewah namun pada akhirnya setelah terungkap sumber kekayaanya pria ini diciduk polisi.
Baca Juga: Dapat Lindungi dari Penyakit Jantung: Rendam Asam Jawa 10 Menit hingga Lunak dan Saring Jusnya!
Ternyata, sumber kekayaannya berasal dari uang haram.
Seperti dikutip dari Dailystar pada Jumat (11/10/19) seorang pria bernama Diego Fernando Bustamante Segura, atau dikenal Diego Optra ditangkap polisi.
Dia ditangkap di kota Rionegro, di barat laut Kolombia, setelah sering pamerkan gaya hidup mewah di akun media sosialnya.
Tak disangka dia bisa hidup mewah berkat uang haram dari usahanya seperti terlibat dalam kasus pembunuhan, dan perdagangan narkoba di pelabuhan Buenaventura.
Diego disebut sebagai tersangka raja obat bius, dia ditangkap setelah permohonan publik untuk mendapatkan informasi darinya.
Siapa saja yang berhasil menemukannya akan menerima hadiah 10.000 poundsterling, atau sekitar Rp178 juta.
Namun kenyataannya dia sangat mudah ditangkap berkat memamerkan kehidupan mewahnya melalui sebuah video.
Saat ditangkap, dia berada di sebuah vila mewah dengan mengenakan gelang bernilai 140 ribu pounds atau sekitar Rp2,5 miliar.
Polisi mengatakan, "Tersangka memiliki perilaku dan cara yang khusus."
"Dia menggunakan pakaian one-piece, pakaian, sepatu, dan perhiasan dari tiga merek tertentu, Dolce & Gabbana, Gucci dan Versace. Setiap hari dia menggabungkan ketiga merek ini," kata polisi.
Diego diduga memerintahkan geng jahat yang terdiri dari 70 orang yang diduga melakukan penyelundupan narkoba dan pemerasan di kota Buenaventura.
Juru bicara kepolisian Atehortua menambahkan bahwa "pembunuhan adalah cara paling efektif untuk menciptakan teror dan merekrut anggota baru".
Menurut investigasi pihak berwenang, geng kriminal mampu mengirim tiga ton kokain ke Amerika Serikat dan Amerika Tengah setiap bulan.