Find Us On Social Media :

Pengakuan Pembelot Korea Utara Tentang 'Pelenyapan' Warga Disabilitas, Didepak ke Daerah Terpencil hingga Dijadikan Eksperimen Senjata Kimia

By Tatik Ariyani, Minggu, 6 Oktober 2019 | 12:30 WIB

Kim Jong Un

Intisari-Online.com - Seorang pembelot mengatakan, Korea Utara secara sistematis 'membersihkan' populasinya dengan membuat mereka yang cacat mental atau fisik menghilang.

Ji Seong-ho, 32, melarikan diri dari Korea Utara setelah kehilangan kaki kirinya di atas lutut dan tangan kirinya di pergelangan tangan.

Dia mengatakan bahwa orang cacat dianggap sebagai noda pada citra Korea Utara dan 'penghinaan' terhadap rezim yang berkuasa.

Ji, yang sedang meneliti sebuah buku tentang nasib orang cacat Korea Utara, mengatakan bayi dengan disabilitas dibawa pergi oleh staf rumah sakit, dan tidak pernah terlihat lagi, menurut laporan The Telegraph pada 2014.

Baca Juga: Termasuk Ayah dan Kakek Kim Jong-Un, Seperti Inilah Wujud Jasad para Pemimpin Dunia yang 'Diabadikan' dengan Cara Dibalsem, Adakah Kesamaan yang Anda Temukan?

Dia juga menambahkan bahwa anak-anak dengan kesulitan perkembangan diabaikan sampai mereka mati.

"Rezim menyatakan: 'Tidak ada orang cacat di bawah aturan Kim' dan 'semua orang adalah sama dan hidup dengan baik'," katanya. "Dan sementara propaganda itu terjadi, anak-anak cacat dibawa pergi, menderita hal-hal yang tak terlukiskan dan sekarat."

Dia mengatakan dua pembelot lainnya telah memberitahunya tentang sebuah desa di pegunungan terpencil dan tidak ramah di Provinsi Ryanggang.

Siapa pun dengan dwarfisme (kelainan yang menyebabkan tinggi orang di bawah rata-rata) dikirim ke tempat itu.

Baca Juga: Di Balik 'Startegi Keamanan Konyol' para Pengawal Kim Jong-Un, Ada Siksaan Tak Manusiawi Termasuk Pencucian Otak yang Harus Mereka Jalani saat Berlatih