Find Us On Social Media :

Jadi Cucu Bung Karno, Puan Maharani Justru Mengaku Tak Kagum dengan Sang Kakek, Kok Bisa?

By K. Tatik Wardayati, Kamis, 3 Oktober 2019 | 17:30 WIB

Intisari-Online.com – Pada Selasa, 1/10/2019, Politisi PDI-P Puan Maharani secara resmi ditetapkan sebagai Ketua DPR periode 2019-2024 dalam Sidang Paripurna di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.

Melansir dari Kompas.com, penetapan Puan sebagai Ketua DPR tersebut sekaligus menjadi sejarah baru bagi lembaga legislatif Indonesia, yaitu untuk pertama kali seorang politikus perempuan menjabat sebagai Ketua DPR.

Hal itu seolah melanjutkan tradisi serba pertama dalam trah politik Soekarno. Proklamator kemerdekaan Indonesia tersebut menjadi presiden pertama Republik Indonesia.

Anak perempuannya, Megawati Sukarnoputri, menjadi presiden perempuan pertama Republik Indonesia, dan kini cucu Sukarno, anak perempuan Megawati, menjadi Ketua DPR perempuan pertama.

Baca Juga: Kekayaan Puan Maharani Capai Rp363,7 Miliar, Ini Ragam Harta Wanita yang Sekarang Jadi Ketua DPR Bagi Puan Maharani, adakah pengaruh dan menjadi bebannyakah menyandang nama besar Soekarno?

Mengenai hal ini, Tabloid NOVA pernah mewawancarainya, ketika itu dia masih menjadi seorang mahasiswi sebuah universitas ternama dan sang ibu, Megawati Soekarnoputri, baru saja diangkat menjadi Ketua PDI-P sesudah KLB di Surabaya.

Berikut ini penggalan wawancara yang pernah dimuat di Tabloid NOVA, edisi No. 307, 9 Januari 1994, dengan judul asli Megawati di Mata Sang Putri “Sebagai Ibu, Mama Sempurna dan Penuh Perhatian”.

--

Baca Juga: Jadi Perempuan Pertama yang Jabat Ketua DPR, Puan Maharani Teruskan Tradisi 'Serba Pertama' Trah Politik Soekarno

Namanya panjang, Puan Maharani Nakshatra Kusyala Devi (20). Nama itu pemberian nenek dan pamannya, Guruh Soekarnoputra.

Parasnya mirip dengan sang ibu, Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum DPP-PDI. Sifat-sifatnya pun ada yang sama.

Puan, begitu ia dipanggil, adalah mahasiswi Jurusan Komunikasi FISIP Universitas Indonesia. Dengan ibunya, Puan mengaku sangat dekat.

Punya beban menyandang nama Soekarno?