Penulis
Intisari-Online.com - Rekaman mengerikan telah mengungkap bagaimana seorang ilmuwan digigit oleh piton sepanjang 1,2 meter.
Dalam rekaman, presenter Adam Thorn, dari Australia, dapat terdengar berteriak kesakitan ketika ular itu menancapkan taringnya jauh ke dalam lengannya.
Dia berteriak kesakitan saat ular menggigitnya, sebelum tuan rumah Rob Alleva dengan putus asa berusaha menarik piton tersebut.
Dilansir dari Daily Mail, Senin (30/9/2019), mereka sebenarnya sedang syuting untuk History Channel berjudul 'Kings of Pain.'
Baca Juga: 17 Tahun Buron, Polisi Temukan Pria Ini di Tempat Tak Terduga dengan Bantuan Pesawat Tanpa AwakLebih jauh, gigitan ular itu pun segera memberi luka menganga yang harus dijahit.
Rob Alleva adalah adalah seorang penangan hewan profesional.
Mereka berdua telah mengembangkan skala rasa sakit di 30 titik tubuh manusia.
Tujuannya ialah untuk mengukur intensitas, durasi, dan seberapa parah luka dari gigitan untuk mengajari para pemirsa hewan mana yang harus dihindari.
Duo pemberani ini mengikuti Dr. Justin Schmidt - seorang ilmuwan serangga yang mengembangkan indeks rasa sakit untuk serangga pada 1980-an.
Sementara ular piton ini tidak beracun, mereka dikenal berbahaya dan dapat membunuh orang dengan cara melilitnya.
Hewan lain yang digunakan dalam saluran acara ini termasuk tawon yang dikenal sebagai 'tarantula hawk, kadal monitor Nil, kelabang raksasa Asia, landak api, ikan singa, dan piranha.
Karena sifat jinak mereka, piton menjadi salah satu jenis ular yang paling populer untuk dipelihara.
Seberapa mematikannya memelihara ular piton?
Piton ditemukan di negara-negara Afrika sub-Sahara dan di beberapa bagian negara Asia.
Mereka adalah ular yang tidak berbisa dan membunuh dengan melilit mangsanya.
Baca Juga: Wanita Ini Tewas Setelah Ponselnya Meledak, Penyebabnya Sering Dilakukan Banyak Orang
Ular Burma dapat tumbuh hingga 7 meter.
Karena sifatnya yang penurut, piton juga populer sebagai hewan peliharan.
Seekor ular piton tidak pernah diketahui telah membunuh seseorang di Inggris sampai kematian Dan Brandon dikonfirmasi.
Tetapi sudah ada kematian sebelumnya di dunia yang diakibatkan oleh hewan ini.
Seperti yang terjadi di Indonesia sendiri, seorang lelaki terbunuh oleh ular piton di Indonesia pada awal tahun ini.
Sementara itu, dua anak lelaki meninggal di Kanada setelah satu melarikan diri dari sebuah toko hewan peliharaan pada tahun 2013.