Find Us On Social Media :

Lengking Bengawan Solo, Goresan Sembilu dalam Rekam Fotografi Indonesia

By Hery Prasetyo, Selasa, 17 September 2019 | 17:07 WIB

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, memberi perhatian pada foto sampah di Bengawan Solo karya Prof Soeprapto Soejono, seusai pembukaan pameran foto "Air Mata Air Bengawan" di Bentara Budaya Solo, 10 September 2019.

Hasilnya, memang banyak estetika fotografi yang bisa dinikmati dalam pameran itu.

Tapi, di balik itu seperti ada rekam-rekam ratapan Bengawan Solo yang bagai sayatan sembilu di dinding kalbu.

Secara dominan, lengkingan-lengkingan Bangawan Solo yang seolah meratap, terekam dalam karya fotografi.

Prof Soeprapto Soejono, misalnya, cukup menangkap gambar sampah-sampah plastik di pinggiran Bengawan Solo.

Satu frame ini sudah cukup menceritakan betapa Bengawan Solo Begitu terluka dan sedang meratap, hingga lengkingannya menjadi pixel-pixel yang mengiris hati.

Atau karya Teguh Santoso yang menggunakan teknik makro.

Landskap Bengawan Solo yang terefleksi dalam embun-embun kecil itu pun bagai gambaran sendu-sedan.

Karya Dwi Oblo lebih lugas mengungkap betapa kandungan Bengawan Solo bukan lagi biota sungai atau keindahan alam sungai.

Hasil jepretannya membuktikan kandungan Bengawan Solo adalah bangkai unggas, logam, kasur bekas, dan limbah lainnya.

Nada sendu pada Bengawan Solo dan kerinduan akan keindahan masa lalu juga terpancar pada karya Darwis Triadi, Arbain Rambey, Phang Hway Seng, Aries Liem, Pandji Vasco dan lainnya.

Wajar jika Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, juga ikut prihatin terhadap kondisi Bengawan Solo kini.